"Nama adalah hanya sebuah nama. Apalah arti sebuah nama". Sebuah ujaran yang sering kita dengar. Seolah "nama" hanya sebagai panggilan selintas yang lewat tak sengaja dalam pikiran kemudian terucapkan.
Namun, tidak ada nama yang "hanya sebuah kata". Orang akan begitu sibuk memilih nama. Mengulik berbagai referensi untuk menemukan satu kata yang pas merepresentasikan suatu hal yang betul-betul berarti. Nama adalah suatu hal yang berharga.
Maka bukan menjadi hal yang mustahil, bahwa butuh perenungan mendalam hingga menemukan suata nama yang pas, yang dianggapnya terbaik.
Lantas apa yang kemudian terbersit dari nama Poconk. Apakah akan langsung terbayang buntelan kain warna putih yang katanya berjalan dengan melompat menembus kegelapan malam? Ya, orang Jawa menyebutnya dengan "pocongan", berupa makhluk tertutup kain kafan.
Namun, tidak ada nama yang "hanya sebuah kata". Orang akan begitu sibuk memilih nama. Mengulik berbagai referensi untuk menemukan satu kata yang pas merepresentasikan suatu hal yang betul-betul berarti. Nama adalah suatu hal yang berharga.
Maka bukan menjadi hal yang mustahil, bahwa butuh perenungan mendalam hingga menemukan suata nama yang pas, yang dianggapnya terbaik.
Lantas apa yang kemudian terbersit dari nama Poconk. Apakah akan langsung terbayang buntelan kain warna putih yang katanya berjalan dengan melompat menembus kegelapan malam? Ya, orang Jawa menyebutnya dengan "pocongan", berupa makhluk tertutup kain kafan.
Tulisan ini tidak akan mengangkat urban legend Tanah Jawa. Cerita pengalaman ini akan membawa kesegaran dalam derita dahaga atau obat dari rasa suntuk yang menerpa.
Es Poconk. Bagi anak muda Solo, nama Es Poconk cukup melenggenda. Tapi beberapa tahun belakangan, suaranya hanya terdengar sayup-sayup. Mungkin tergantikan dengan kafe-kafe kekinian.
Memilih nama Es Poconk, tentu bukan sembarangan. Toh, mereka yang mendengar langsung terbawa penasaran. Es Poconk becomes associated with a level of credibility, quality, and satisfaction in the consumer's mind.
Sekitar 5 tahun yang lalu, terakhir kali saya menikmati Es Poconk, lapaknya masih berada di emperan city walk Jalan Slamet Riyadi. Meski lokasinya strategis dan selalu didatangi gerembolan remaja yang ingin menyegarkan siang hari yang panas, tapi tempat ini memang bukanlah area berjualan. Sehingga kemudia Es Poconk pindah ke sebuah ruko.
Perjalanan saya ke Balekambang tepat di hari pertama tahun 2018, membawa saya kembali untuk menikmati Es Poconk. Namanya terasa begitu familiar diingatan saya. Hingga hanya butuh sepersekian detik, untuk memutuskan melangkahkan kaki masuk ke tempat makan ini.
Apa itu Es Poconk?
Es Poconk adalah tempat yang menjual minuman bernama Es Poconk juga. Tidak butuh waktu lama untuk menerka, ketika sajian Es Poconk ini ada di depan mata, bayangan akan cita rasa es buah langsung memenuhi kerongkongan. Semua itu dikarenakan sirupnya yang berwarna merah jambu.
Bukan Es Buah tentu saja.
Tengok saja komposisi dari Es Poconk ini yang terlihat begitu bervariasi.
Bukan Es Buah tentu saja.
Tengok saja komposisi dari Es Poconk ini yang terlihat begitu bervariasi.
Jelly ✔️
Bubur Sum-Sum ✔️
Mutiara ✔️
Mochi ✔️
Nata de Coco ✔️
Melon ✔️
Nangka ✔️
Sirup ✔️
Es Serut ✔️
Siapa yang menyangka bahwa dari sebuah minuman es, akan hadir rasa gurih. Bubur sum-sum yang terbuat dari tepung beras inilah yang menjadi idola. Diferensiasi rasa yang langsung membuat jatuh cinta.
Tak cukup dikejutkan begitu saja, rasa happy menghinggapi manakala gigi menggigit kenyalnya Mochi, kue Jepang yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat.
Nikmat! Tidak ada rasa sungkan. Toh, semangkuk Es Poconk ini hanya 9000 rupiah. Silakan tambah, selagi belum pulang.
Tak cukup dikejutkan begitu saja, rasa happy menghinggapi manakala gigi menggigit kenyalnya Mochi, kue Jepang yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat.
Nikmat! Tidak ada rasa sungkan. Toh, semangkuk Es Poconk ini hanya 9000 rupiah. Silakan tambah, selagi belum pulang.
Es Poconk Oreo |
Es Poconk Original |
Es Poconk Coco Crunch |
Jika apa yang saya sampaikan tidak cukup menggoda, beberapa hal menarik ini mungkin akan membawa langkah kaki segera menuju ke Es Poconk.
1. Punya tempat yang asyik dan kekinian
Selain lokasinya berada di tengah kota dan mudah diakses dengan berbagai mode transportasi, ketika sampai di Es Poconk ini kita dapat melihat gambar-gambar ilustrasi di sepanjang tembok ruangan.
Tembok yang penuh gambar menjadi sudut favorite untuk mengabadikan gambar. Tidak perlu heran jika banyak pengunjung yang menggunakan tembok ini sebagai latar swafoto.
Tempatnya terbagi menjadi 2, bagian atas dan bawah. Ada banyak meja dan kursi sehingga nyaman didatangi bersama banyak teman dan keluarga.
Sembari makan cobalah tengok melalui kaca hamparan lokasi pembudidayaan ikan . Ya, Es Poconk ini sekaligus menjadi outlet pemasaran olahan ikan di Kota Solo.
2. Menu seafood dengan harga murah........
Jika dulu Es Poconk ini hanya menjual es, tetapi sekarang mereka juga menjual berbagai macam olahan seafood. Harganyapun sangat bersahabat. Seporsi olahan kerang hijau yang dibumbui dengan bawang bombai dan cabai ini dihargai hanya dengan Rp.12.000,-
Rasanya juga enak. Bumbunya merasuk sempurna.
Menu-menu lain juga tersedia mulai dari lele, bawal, nila, udang, ayam, telur , tempe, steak, sayur dan beraneka macam sambal.
Es Poconk ini bukan cuma menyajikan pilihan es, milkshake dan juice, tetapi juga menghadirkan pilihan sea food dan lauk pauk seperti warung penyetan.
3. Free air putih dan nasi putih sepuasnya
Begitu datang ke tempat ini, saya langsung ditawari segelas air putih gratis. Sungguh sebuah kesadaran dan kebijaksanaan, menyadari bahwa air putih adalah penetral terbaik ketika rasa manis memenuhi mulut dan kerongkongan.
Bonus nasi sepuasnya ini juga tidak akan ditolak. Makan saja sekenyangnya, tapi lebih baik sewajarnya.
4. Ada Sop Ikan Hiu
Salah satu menu unggulan di Es Poconk ini adalah Sop Ikan Hiu. Tenang saja, ini bukan ikan hiu yang dikonservasi oleh pemerintah, tetapi baby hiu yang memang dibudidayakan untuk konsumsi.
Hanganya juga murah cuma Rp 15.000/porsi
5. Langsung belanja oleh-oleh
Jika sudah kenyang makan di tempat, kita juga bisa membeli oleh-oleh di sini.
Ada 2 jenis oleh-oleh, yaitu berbagai olahan kering, dan makanan beku seperti bakso, sosis, dan otak-otak. Harganya juga murah. Per bungkus mulai dari Rp 7.500,-
Sayapun mengakui bahwa bakso tuna seharga 7.500 rupiah yang saya beli rasanya sangat enak. Juga tidak berbahan pengawet.
Es Poconk, tentu namanya tidak akan menjadi hal yang menakutkan. Silakan didatangi. Tiga cabang juga telah hadir yakni di Mojosongo, Klaten dan Solo. Untuk lokasi di Balekambang Solo ini baru saja diresmikan tanggal 8 Desember 2017 kemarin.
Spot favorite untuk berfoto |
Jalan Balekambang No 5 Manahan Solo
Buka Pukul 10.00-22.00
Akun Instagram @espoconk
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteenak mbak..tunanya gurih
Deleteyang bikin ngilernya itu bubur sumsumnya mba..ihh aku sukaa aku sukaa
ReplyDeleteitu bikin es poconk yang manis jadi gurih....
DeleteBelum pernah mencicipi es pocong, baru dengar namanya saja. Mayan juga 9 rb dapat semangkok dan isinya macem-macem.
ReplyDeletemurah kok mak..coba deh
DeleteHarganya murah2, kalau di Klaten sebelah mana ya Mbak? Panas2 cocok minum ws pocong
ReplyDeleteJl. Mayor Kusmanto No.19 Klaten mbak..
DeleteIni mah, benar-benar menghantui. Fix!
ReplyDeleteKalau di tempatku, sekoteng juga pakai moci. Enyaaak, kenyal-kenyal.
Hihihi... Rp 10.000 semangkuk.
Nikmat diseruput pas habis hujan. Apalagi kalau berdua babag suami, tambah nampol dah :).
Waini mantap jiwa menu esnya 😊
ReplyDeleteTetap asik untuk dinikmati walaupun moccinya tidak banyak 😂
ReplyDelete