captured from www.festivalfilmsolo.com / twitter : @FestFilmSolo |
Festival Film Solo (FFS) adalah event film tahunan yang diselenggarakan di Kota Solo, dengan mengfokuskan pada film fiksi pendek Indonesia.
Saya sangat mengapresiasi hadirnya event ini di Solo, karena saya sebagai warga lokal dapat menikmati film dari para sineas non mainstream dengan sajian kisah yang beragam.
Salah satu program spesial yang saya fikir sangat cerdas adalah Tarung Solo! Dimana film terpilih dari sineas Solo yang mendaftar di FFS dipertarungkan untuk memperebutkan medali berupa Sabuk Pemenang Tarung Solo!
Berlokasi di Teater Besar ISI Solo, tepat ditanggal 10 Mei 2012, saya melihat “pertarungan” tiga film yakni Jago Tarung karya Abdurrachman Sya’Bani Nasution, yang kemudian keluar sebagai jawara mengalahkan Pilihanku karya M. Aldila Isnaedi dan Diam karya Novian Anata Putra.
Kini Festival Film Solo 2013 telah siap digelar.
Dan sekali lagi event ini memberikan kesempatan kepada filmmaker Kota Solo untuk menunjukkan karyanya lewat ajang Tarung Solo!. Tidak bisa dipungkiri, bahwa antusias para film maker yang ada tidak terlalu tinggi. Namun, tidak ada yang percuma. Kalau tahun lalu hanya ada 3 film yang mendaftar, tahun ini terdapat 12 film, dan semoga tahun-tahun kedepan akan semakin banyak lagi yang turut berpartisipasi. Sehingga Tarung Solo! Bisa menjadi motivasi para sineas lokal untuk senatiasa produktif dalam berkarya.
captured from www.festivalfilmsolo.com |
Tiga film telah terpilih untuk berlaga di Tarung Solo! 2013.
Saya tidak terlibat banyak di film ini, hanya sedikit sumbangan ide cerita dan mengisi beberapa scene. Proyek “egois” Budi Pasadena ini, awalnya terlahir karena sentimen saya terhadap kamera KODAK Z 5010 yang saya beli.
Karena tidak ingin kamera ini menjadi barang tidak berguna, Budi Pasadena mengajak untuk membuat sebuah film.
Sebuah film sederhana yang dibuat dengan waktu shooting yang sangat singkat (mendekati waktu pengumpulan karya ke sekretariat FFS), dengan setting sederhana, hanya terdiri dari 4 pemain, dengan ide cerita yang sempat diganti karena sang tokoh utama putus dengan pacarnya (pacar tokoh utama awalnya kita hire sebagai pemain juga).Tapi, Budi Pasadena selaku produser, sutradara, pemain, editor, penata suara dan seksi sibuk lainnya, akhirnya mampu meracik, meramu, mengolah dan akhirnya film Diet Be 4 Die ini lolos seleksi dan siap tayang tepat di tanggal 2 Mei 2013 di Teater Besar ISI Solo pukul 16.00
Inilah Original Sound Track film DBD yang telah lebih dahulu diproduksi jauh sebelum muncul keinginan membuat film DBD .
Silakan menonton!! Penonton juga dapat berpartisipasi dengan mengikuti voting untuk memilih film terbaik di ajang pertarungan Tarung Solo!
Post Comment
Post a Comment
You made it all the way here! Thanks for reading. :)
(Untuk meninggalkan komentar, sebaiknya jangan memilih Anonymous agar tidak menjadi brokenlink dan saya hapus.
Tulis saja nama dan url Google/facebook biar lebih aman)