“ a Morning without coffee is like sleep”
"Coffee has given me unrealistic expectations of productivity"
Menyeduh kopi adalah kebutuhan, begitu kata banyak orang. Meski saya tidak termasuk di dalamnya, namun melihat 78% orang Serbia mengatakan mereka tidak bisa memulai hari tanpa kopi di pagi hari, kopi menjadi semacam ritual tidak ubahnya dengan sembahyang.
Kopi bukan lagi hanya seduhan cangkir rumahan, atau gelas putih bening di warung kopi sembari menikmati singkong rebus dan rokok kretek. Mereka yang berdasi, para pekerja, bos-bos yang melakukan rapat mengubah ritual kafein menjadi penggambaran akan kondisi keuangan pribadi dan bagaimana sesorang menggunakan uang (Cooper, 2014). Coffee is a lifestyle
Coffee is one of the most widely consumed beverages in the world today (ecf-coffee.org). Tidak mengherankan mengapa kemudian muncul extraordinary coffee shop, yang menjual “bukan hanya sekedar kopi”
Pertumbuhan bisnis yang pesat beberapa tahun terakhir di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia, Liberica akhirnya tiba di Kota Solo, di dua lokasi sekaligus di Alila Hotel dan The Park Mall.
Liberation, Rebelious and Freedom, Liberica memberika persepsi sebuah kebebasan dalam secangkir kopi. Penarik penat dan kegelisahan terlebih jika menikmati kopi bersama kawan di akhir rutinitas harian.
Liberica pun mengingatkan saya, pada Kopi Liberika yang dihasilkan oleh tanaman Cofea Liberica. Liberika diambil dari nama tempat ditemukannya jenis kopi ini yakni di daerah Liberia. Tahun 1878 Belanda membawa kopi liberika ke Indonesia untuk menggantikan tanaman kopi arabika yang rusak terserang penyakit karat daun atau Hemelia vastatrixi (HV).
Kopi Liberika terbukti lebih tangguh. Hal inilah menjadi salah satu core value dari Liberica, bahwa mereka didukung oleh individual yang kuat dan solid yang siap memberikan great service dengan atmosfir interior tempat yang menyenangkan, dan tentu saja coffee beans berkualitas. Liberica layak disebut high-end boutique coffee shop.
What’s new?
Well, saya bersama Komunitas Blogger Solo yang diundang siang itu di Liberica Alila Hotel, menyempatkan untuk ngobrol dengan Mas Rama Fauzi, Marketing Communication dari Liberica. Tepat seperti yang saya duga, bahwa kebanyakan dari konsumen Liberica datang just enjoying a coffee & snack. Padahal Liberica punya paket lengkap untuk memuaskan pelanggannya yakni environment, coffee choice,branded dan juga good foods.
Maka kemudian Liberica memperkenalkan menu baru mereka. Dengan misi, Appetizer, Main Course dan Dessert pilihan mereka, layak dinikmati pelengkap nikmatnya kopi.
Sebagai orang Solo asli, menu masakan Liberica, pas di lidah saya. Asin ya asin, manis ya manis. Tidak mengambang. Beberapa diantaranya adalah kesukaan saya, dimana sekali merasakan, buktinya rasanya masih saya ingat hingga sekarang.
Appetizer di dominasi dengan olahan ayam, Crispy Chicken Wings dan Japanese Chrispy Kara-Age. Kedua menu ini terasa gurih dan renyah. Bisa dinikmati dengan saos atau mayonase.
Menu di Leberica
|
Japanese Chrispy Kara-Age - Keunikan rasa Jepang diperoleh dari saus dip Wasabi Mayonnaise |
Siapa yang mau menolak lezatnya ikan laut ber-Omega 3 tinggi. Pan- Fried Salmon, ikan salmon goreng yang disajikan dengan Garlic Butter, Potato Wedges, House Salad dan Chiness Dressing
Pan Fried Salmon |
Nasi Campur. salah satu masakan di Indonesia, yang sebagian orang menyebutnya dengan Nasi Rames, tentunya nasi dihidangkan dengan banyak variasi lauk seperti telur balado, rica-rica, oreg tempe, ayam suir bumbu kari, daging sapi suwir bumbu semur, serta tak lupa krupuk bawang.
Nasi Campur - Cita rasa Indonesia tidak pernah salah |
Check beberepa Main Course menggugah selera lainnya..
General Tso's Chicken - Salah satu masakan cina terpopiler di Amerika. Saos General Tso, membuat olahan ayam ini kaya akan rasama manis, asin dan gurih |
Thailand Chicken Skewer- Disajikan dengan Pilaf Rice, nasi goreng dengan paprika dan bawang bombay |
Chicken Crispy Rosemary- yang dimasak dengan teknik Sous-Vide. Disajikan dengan Rosemary dan Coleslaw |
Chili Salt & Pepper Fish - Olahan ikan dory ini betul-betul gurih dan wangi aroma sereh. Super yummy |
Setelah menikmati sajian Main Course, saya mencoba pencuci mulut khas Liberica.
"On a restaurant menu plated desserts are listed last, of course, because they come after all the other courses. But, in dining rooms throughout the world, desserts are not considered less important because of it. Everyone has a different outlook on what desserts should consist of and many restaurants forget the main purpose of offering them on their menu." (bakersjournal.com)Tapi buat saya dessert, bisa dinikmati kapan saja, di awal, di tengah, di akhir. Dessert seperti tombol pause, dimana lidah bisa mencoba merakan variasi rasa yang lain.
Salah satu menu dessert yang saya rekomendasikan dari Liberica adalah Red Velvet. This iconic cake is a masterpiece of flavors, textures, and frosting.
Red Velvet |
Sulit untuk tidak mengatakan bahwa i had a wonderful afternoon. Tempat yang cozy, tuan rumah yang ramah, staf yang hangat , sajian yang lezat serta teman-teman yang menyenangkan. Saya mendapatkannya di Liberica.
"Stop by to relax at a quiet table or to hang out with friends over a delightfully robust freshly brewed coffee" (Liberica)
Liberica
Alila Hotel
Jalan Slamet Riyadi No 562
+62 271 7461547
The Park Mall
Ground Floor, Jl. Ir. Soekarno, Solo Baru
+62 271 7891276
Reference :
Cooper, Lindsay.,et al .(2014) . Consumer Behavior of Coffee Drinker
Tempat makan yang bagus di Solo.
Tempat makan berkelas di solo. Menu di Liberica Solo. Harga menu di Liberica Solo.
Tempat makan mewah di Solo
Pan fried salmon mauuu :D menggoda banget
ReplyDeletelezat mak...dan gak amis, kaya biasa kalo masak salmon
Delete