Saat si kecil berusia 6 bulan, saya mulai beralih dari memakaikan popok kain menjadi popok pospak alias sekali pakai. Proses mencari informasi, memilih hingga mendapatkan pelajaran dari pengalaman membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Dapat dikatakan, saya mulai berganti ganti dari satu produk ke produk yang lain. Mencari yang terbaik, sekaligus menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.
Hingga tiba saat mengevaluasi, akhirnya saya dapat mengambil 3 kesimpulan dalam proses menemukan popok/ diaper yang tepat ini.
1. Harga diaper sangat beragam.
Bermacam produk dan ukuran memiliki harga yang berbeda. Di sinilah, saya harus pandai-pandai mencari diaper yang sesuai dengan dompet saya. Hal ini harus saya lakukan, karena diaper ini akan digunakan dalam waktu yang cukup lama. Sehingga saya harus bijak dalam memilih produk yang bermanfaat dengan harga yang tepat.
2. Kemampuan diaper berbeda-beda.
Awalnya, saya hanya memahami bahwa diaper difungsikan sebagai penampung pipis dan pup bagi anak yang belum mampu ke toilet sendiri. Tapi ternyata, diaper ini memiliki kemampuan yang berbeda-beda lho. Ada yang yang daya serapnya bagus, tapi bahanya kasar. Ada juga yang anti bocor, tapi mudah sobek. Nah, sebagai New Mom, saya harus jeli dalam melihat produk mana yang memiliki keunggulan maksimal.
3. Kondisi kulit anak
Bersentuhan selama 24 jam dengan bahan sintetis, ternyata tidak selalu bersahabat dengan kulit anak. Beberapa produk yang saya cobakan ke anak, terkadang menyebabkan timbulnya ruam dan bintil-bintil merah pada area pantat dan selangkangan. Kasihan ya.. Hal ini membuat anak menjadi tidak nyaman. Kulit anak yang sensitif, terkadang juga menjadi lecet jika dipakaian popok berbahan kasar.
Setelah mengamati satu demi satu produk sekaligus pengaruhnya pada kulit anak, saya jadi memahami bahwa si kecil ternyata memiliki kulit yang sensitif. Diaper yang tepat untuknya haruslah yang berbahan lembut. Terlebih, ketika sekarang usianya 2 tahun dan ia mulai aktif dan banyak berkeringat. Produk yang tepat akan membuatnya nyaman bergerak kemana saja sambil belajar mengenal lingkungan
#PakaiPampers Anak Siap Bergerak Kemana Saja
Proses trial and error akhirnya terlewati setelah menemukan produk yang sesuai. Akhirnya saya dapat bilang bahwa si kecil memilih #PakaiPampers. Produk dari Pampers yang saya pilih adalah Pampers Premium Care. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan mengapa saya memilih Pampers Premium Care Active Baby Pants.
1. Pampers Premium Care memiliki bentuk yang pas dengan bentuk tubuh anak.
Si kecil yang aktif bergerak leluasa karena Pampers Premium Care membungkus pas dipinggang dan kaki.
2. Anak merasa nyaman, karena Pampers Premium Care berbahan tertipis dan terkering.
Pampers Premium Care ini dapat dikatakan sebagai produk terinovatif dari Pampers karena menggunakan sistem Dry Max, yaitu teknologi dengan Absorbent Gelling Material yang mampu menyerap cairan dengan cepat dan langsung menguncinya agar tidak bocor sekalipun bayi terus bergerak.
3. Kering hingga 12 Jam
Si kecil memakai Pampers Premium Care saat siang dan malam hari. Kemampuannya yang kering hingga 12 jam ini membantu sekali saat dia beraktivitas dan saat tidur di malam hari sehingga dia selalu nyaman. Selain itu, Pampers Premium Care juga anti bocor.
4. Melindungi kulit
Nah, ini tidak kalah penting. Apalagi anak saya punya kulit yang sensitif. Tapi, sejak pakai Pampers Premium Care, kulitnya tidak pernah mengalami masalah. Permukaan bagian pinggang dan strech sangat lembut. Dan ada krim pelembabnya juga, untuk melindungi kulit dari iritasi.
5. Kulit bernafas bebas.
Meski si kecil berkeringat, kulit tidak menjadi lembab. Pampers Premium Care menggunakan material ber-micripores yang menjaga sirkulasi udara dengan baik.
Gambar diambil dari pampers.co.id |
6. Indikator basah
Meski menggunakan diaper sekali pakai, tetep harus rajin mengganti ya. Nah, Pampers Premium Care memiliki indikator basahnya lho. Jadi, di bagian bawah ada indikator yang akan berubah warna dari kuning ke biru jika kontak dengan pipis bayi. Artinya, dengan memperhatikan indikator tersebut, saya dapat mengetahui kapan sebaiknya mengganti popoknya.
#PakaiPampers Menemani Perkembangan dan Pertumbuhan Anak
Memperhatikan kondisi anak itu wajib hukumnya. Kita harus tahu, sampai dimana perkembangan dan pertumbuhannya. Ketika anak semakin besar, berikut ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan diaper untuk anak.
1. Ukuran Diaper
Setiap diaper memiliki ukuran masing-masing disesuikan dengan berat badan. Berat badan anak yang bertambah, harus diikuti dengan perubahan ukuran diaper pula, agar diaper pas di pinggang dan kaki anak. Untuk anak saya, yang beratnya 10 kg, dia menggunakan Pampers Premium Care ukuran L.
2. Model Diaper
Semakin banyak bergerak, model diaper juga harus menyesuaikan. Ada yang menggunakan perekat, adapula yang berbentuk celana. Model perekat memang lebih cocok, bagi bayi baru lahir hingga usia 3 bulan, karena aktivitas bergerak anak yang terbatas. Kemudian model pants, dapat digunakan sampai si kecil telah mandiri ke toilet.
3. Frekwensi Mengganti Diaper
Diaper yang telah terisi air seni, sebaiknya segera diganti. Sekering apapun permukaan diaper, kulit bayi akan tetap rentan bersinggungan dengan bakteri yang dibawa air seni. Pampers Premium Care memberikan kemudahan bagi orang tua untuk mengecek diaper anaknya, apakah sudah ada pipisnya atau belum. Karena indikator di bawah diaper, akan berubah menjadi biru jika sudah menampung pipis.
Pagi hingga siang hari, saat anak aktif beraktivitas dan makan minum, frekwensi mengganti diaper akan lebih sering. Namun, pada malam hari relatif lebih jarang, karena intensitas anak pipis juga berkurang.
4. Memberikan Lotion
Bagi anak yang memang memiliki sensitifitas kulit berlebih, ibu dapat mengoleskan lotion pada pantat dan pinggang untuk menghindari ruam sebelum memakai popok. Untungnya Pampers Premium Care ini memiliki kandungan lotion juga, sehingga dapat menjaga kelembutan kulit anak. Anak yang baru lahir, cenderung memiliki kulit sensitif. Sehingga, ibu harus perhatikan diaper dan lotion apa yang cocok untuk kulitnya.
5. Belajar Toilet Training
Gambar diambil dari parenting.com |
Tahap latihan buang air kecil dan besar secara mandiri, harus dilalui anak. Awalnya memang berat, karena ibu akan berulang kali mengganti popok, dan "menceboki" dan mengepel lantai jika anak belum mampu mengendalikan keluarnya kotoran mereka. Awalnya, lepaskan perlahan penggunaan diaper pada siang hari dan tetap menggunakan pada malam hari. Kemudian ketika si anak semakin terlatih, lepas diaper siang dan malam.
Menjadi ibu pasti senang rasanya mampu menemani segala aktivitas anak. Pampers Premium Care hadir memberikan kemudahan bagi ibu, untuk menemani perkembangan anak. Saya, memiliki satu tips tambahan untuk ibu, yang ingin selalu menjaga organ genital anak. Ketika mengganti diaper yang kotor dengan yang baru, saya selalu membasuh/membersihkan/menceboki area genital anak. Sehingga, keadaan organ genital anak selalu bersih dan sehat serta terhindar dari infeksi saluran kemih.
Nah, perjalanan memilih diaper yang tepat memang susah susah gampang. Tetapi jangan menyerah , Mom, menemukan diaper terbaik untuk buah hati, agar anak bebas beraktivitas kemana saja.
Dulu aku sering pakai pampers yg bungkusnya orens, yang paing murah dan sering promo hehe
ReplyDeleteCocok ya pakai Pampers..
Delete