Saya cukup beruntung belajar di dua jurusan kuliah yang berbeda. Komunikasi dan manajemen. Keduanya saling berkaitan, khususnya pada konsentrasi pemasaran atau marketing.
Ketika belajar pemasaran itulah, saya mengenal dan mempelajari mengenai brand. Sebagai marketer, kami wajib memahami aktivitas marketing dari hulu ke hilir. Bukan sekedar paham mengenai aktivitas promosi, namun semua di mulai dari kegiatan riset.
Jika sebelumnya saya belajar meriset suatu produk yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen, akhirnya saya belajar pula bagaimana meriset diri sendiri dan menemukan value sehingga kita dapat bermanfaat bagi orang lain.
Mungkin banyak yang belum menyadari bahwa diri kita adalah aset. Dengan ilmu, pengetahuan dan keahlian yang kita miliki, kita dapat "menjual" diri kita untuk mendapatkan hasil material maupun non material.
Maka kemudian saya mengenal apa itu " Personal Branding "
“Your brand is what people say about you when you’re not in the room.”Jeff Bezos (founder of Amazon)
Kita ingin dikenal sebagai apa sih?
Dulu saat era social media belum segencar sekarang, membangun personal branding itu sangat susah. Kita harus benar-benar skillfull agar orang lain tahu kemampuan yang kita miliki.
Sedikit pengalaman yang pernah saya lakukan, yakni saat saya menjadi penyiar radio dan bertekad membangun personal branding sosok penyiar yang smart, berwawasan luas tapi agak jaim. Jadi, saya berusaha berlangganan banyak majalah untuk mengetahui perkembangan tren lebih awal. Tidak lupa membaca beragam portal berita setiap hari. Ketika membawakan program acarapun, saya ingin menampilkan figure yang cool dengan attitude yang elegance. Anti tertawa cekakan nggak jelas atau menghadirkan logat medok yang ndeso. Memperhatikan pilihan diksi yang tepat, agar apa yang saya sampaikam rapi dan teratur.
Ketika saya konsisten melakukan hal tersebut, saya akan memiliki diferensiasi dengan penyiar lain. Itu adalah selling point yang saya miliki, sehingga mudah dikenali.
Repot? IYA! Dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Beda dengan zaman now. Saat ini, dari bio di instagram saja, kita dapat "membaca" orang lain. Apa profesinya, apa kesukaannya dan apa aktivitasnya. Dari isi blog seseorang, kita dapat mengetahui pemikiran, kreativitas dan kemampuannya dalam meriset sesuatu untuk menghasilkan tulisan. Artinya, social media membuat kita mudah dikenali. Seluruh aktivitas profesional maupun pribadi juga terdokumentasi dengan baik.
Meski demikian personal branding itu tidak seperti simsalabim yang kemudian tiba-tiba ada. Butuh konsistensi dalam membangun branding. Tentunya harus didukung skill dan passion yang kita miliki.
Sebagai seorang muslimah yang selalu dinamis, sudah saatnya kita memanfaatkan perkembangan teknologi khususnya social media untuk membangun personal branding sesuai dengan tujuan yang kita inginkan.
Jika kita tidak memiliki merek pribadi yang kuat dan terlihat, berarti kita berada pada posisi yang kurang menguntungkan di hampir semua aspek kehidupan profesional, bisnis dan pribadi. Personal branding telah menjadi persyaratan bagi siapapun yang ingin mengembangkan bisnis mereka, mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, mendapat perhatian dari pers, membawa karir yang lebih tinggi atau bertemu dengan teman baru yang berkualitas tinggi.
Jika kita tidak memiliki merek pribadi yang kuat dan terlihat, berarti kita berada pada posisi yang kurang menguntungkan di hampir semua aspek kehidupan profesional, bisnis dan pribadi. Personal branding telah menjadi persyaratan bagi siapapun yang ingin mengembangkan bisnis mereka, mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, mendapat perhatian dari pers, membawa karir yang lebih tinggi atau bertemu dengan teman baru yang berkualitas tinggi.
“Why do I actually need a personal brand at all?”
1.Kesempatan akan datang
Jika personal brand kita kuat dan menarik, maka klien, perusahaan, pelanggan akan mudah menemukan kita. Keunggulan yang kita miliki akan terlihat.
2. Kekuatan online networking
Personal branding yang menarik, akan menarik orang lain pula untuk mendekati dan ingin terhubung dengan kita. Sebagai contoh, ketika kita menemukan biodata sesama blogger di social media, kita cenderung untuk memfollownya. Terlebih jika apa yang di post juga menarik.
3.In-person networking power
Pict : fivebrand.com |
Ketika diri kita memiliki brand, kita akan lebih mudah memperkenalkan diri dengan orang lain. Misalnya, ketika kita datang meliput suatu acara, kita biasanya berkenalan dengan orang baru di sana. Kita dapat memperkenalkan siapa diri kita dengan jelas " Halo saya Ratna, saya foodblogger" tentu lebih terlihat profesional dari pada "Halo saya Ratna, saya suka makan sambil foto-foto"
Jadi, sudah saatnya kita menjadikan diri kita lebih spesifik. Ingin dikenal sebagai apa. Lalu perkenalkan diri kita pada orang lain.
4. Get Hired
Menurut penelitian SHRM, 84% perusahaan menggunakan social media untuk menghire karyawan. Atau paling tidak mereka menggunakan social media untuk menentukan apakah orang tersebut layak atau tidak. Perusahaan mencoba menemukan "siapa dirimu" apakah "dirimu sesuai dengan budaya perusahaan" berdasarkan aktivitas social media yang kita lakukan.
84 percent of hiring managers use social media to hire . 96 percent use Linkedin, and 53 percent use Twitter. Many companies post jobs on Twitter before anywhere else. But the most revealing statistic is that 66 percent of hiring managers use Facebook to hire.
5. Percaya Diri
Ketika membangun personal branding, kita akan menemukan diri kita yang sebenarnya. Maka, setelah menemukan potensi dan passion yang kita miliki, kita akan berusaha menampilkan citra yang positif dan lebih percaya diri.
Nah, selanjutnya setelah kita menemukan merek kita sendiri, saatnya menyinergikan dengan blog yang kita miliki, jika kamu adalah blogger. Blog menjadi alat, untuk memperkuat brand. Itu mengapa apa yang kita tulis, sebaiknya adalah hal-hal yang betul kita kuasai atau minimal kita sukai. Sehingga blog akan membantu dalam membangun reputasi dan juga kredibilitas baik dalam kehidupan personal maupun profesional.
*Tulisan ini disertakan dalam post tematik Blogger Muslimah Indonesia Bulan November
Sip, sebagai muslimah sudah seharusnya kita berkontribusi untuk sesama lewat tulisan ya mba
ReplyDeleteDuh kayaknya saya masih dalam proses mencari personal branding saya.. Thanks mba untuk ilmu barunya
ReplyDeleteAlhamdulillah... nambah ikmu tentang personal branding, nih. Makasih banyak Mba :)
ReplyDeleteSemoga bisa menjadi sebaik2 perhiasan dunia 》cita2 utk personal branding sbg muslimah/wanita sholehah ☺.
ReplyDeleteMakasih sharenya mbak.