Lawang Sewu masih menjadi destinasi wisata andalan Kota Semarang. Bagaimana tidak, berbagai situs traveling selalu merekomendasikan bangunann lawas ini untuk dikunjungi.
Sayapun salah seorang yang tergoda untuk mendatangani. Berbagai kisah horor yang mengiringi menjadi gimmick yang membuat penasaran.
Lawang Sewu dulunya adalah kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS yang dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Setelah masa kemerdekaan, bangunana ini digunakan sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu, Lawang Sewu juga pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah.
Lawang Sewu dulunya adalah kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS yang dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Setelah masa kemerdekaan, bangunana ini digunakan sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu, Lawang Sewu juga pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah.
Ke Semarang Naik Kereta
Well, tulisan ini sengaja saya tulis, berdasarkan pengalaman ke Lawang Sewu beberapa waktu lalu. Kala itu saya ingin ke Semarang dengan naik kendaraan umum, untuk menghindari kemacetan jika membawa kendaraan pribadi.
Maka kereta api adalah mode transportasi yang saya pilih. Kereta yang tersedia yakni KA Kalijaga yang merupakan kereta api kelas ekonomi AC yang diberangkatkan dari stasiun Purwosari Solo ke Stasiun Poncol Semarang.
Menurut jadwal KA Kalijaga dijadwalkan berangkat setiap hari dari Stasiun Semarang Poncol pada pukul 08.40 WIB dan dijadwalkan tiba di Solo (Stasiun Purwosari) pada pukul 11.15 WIB.
Dari arah berlawanan, KA Kalijaga diberangkatkan dari Stasiun Purwosari Solo pada pukul 05.20 WIB hingga sampai di Stasiun Poncol Semarang 07.53 WIB. Dalam perjalanannya kereta ini akan Melaju dari Stasiun Purwosari Solo melewati Stasiun Balapan Solo, Stasiun Gundih, Stasiun Kedung jati, Stasiun Tawang Semarang, hingga tiba di Stasiun Poncol Semarang, begitu juga sebaliknya.
Harga tiketnya juga sangat terjangkau, yakni Rp 10.000,-/orang.
Model tempat duduk di gerbong kereta adalah tempat duduk berhadapan 2 kursi dengan 2 kursi. Semua penumpang duduk sesuai dengan nomer tempat duduk yang tertera pada tiket.
Dari Solo, akhirnya saya tiba di Stasiun Poncol tepat waktu. Selanjutnya, untuk sampai ke Lawang Sewu, saya sengaja untuk memilih transportasi umum lainnya. Saya berjalan kaki menuju Halte Bus Trans Semarang tidak jauh dari stasiun. Sayangnya tidak ada jalur khusus pedestrian yang membuat nyaman berjalan kaki di pinggir jalan.
Suasana di dalam Bus Trans Semaranag |
Untuk sampai di Lawang Sewu, berdasarkan informasi dari mbak penjual tiket, saya sebaiknya memilih bus tujuan Balai Kota. Akhirnya sayapun membeli tiket bus seharga Rp 3.500,-/orang.
Hanya memakan waktu sekita 15 menit, saya sudah sampai di Halte Bus di Balaikota.
Hanya memakan waktu sekita 15 menit, saya sudah sampai di Halte Bus di Balaikota.
Saya melanjutkan berjalan kaki sekitar 700 meter dari halte bus terakhir. Jalan kaki ini kurang lebih memakan waktu sekitar 20 menit, sudah termasuk foto-foto di sudut city walk yang menurut saya menarik.
Sampailah di Lawang Sewu
Masuk ke Lawang Sewu, saya membeli tiket seharga Rp10.000,-/ orang.
Pertunjukan Musik |
Lawang Sewu - dinamai demikian karena bangunan ini memiliki jumlah pintu yang sangat banyak |
Seperti yang banyak orang tahu, bahwa bangunan Lawang Sewu ini betul-betul indah. Di bagian depan terdapat lokomotif kereta api yang langsung saja menjadi spot foto kesukaan.
Mengambil foto di luar ruangan tentu lebih direkomendasikan. Ya, jika hanya bermodal kamera handphone, gambar di dalam bangunan sulit untuk terdokumentasikan dengan baik.
Fasilitas di Lawang Sewu juga lengkap. Bukan hanya beberapa ruang khusus yang menyimpan berbagai dokumentasi sejarah Lawang Sewu, tetapi juga tersedia fasilitas umum seperti toilet dan food court yang terjaga kebersihannya.
Area outdoor yang terletak di tengah lokasi Lawang Sewu menjadi tempat kesukaan saya. Sembari duduk bersantai di kursi kayu, saya dapat menikmati pertunjukan musik dari para pemain perkusi yang menyajikan musik keroncong.
Itu tadi cerita perjalanan singkat saya dari Solo ke Lawang Sewu. Karena jadwal KA Kalijaga HANYA 1 kali dalam sehari, maka mau tidak mau saya harus menginap di Semarang dan pulang keesokan harinya. Kecuali jika ingin memilih pulang naik bis atau menggunakan kereta api lain dengan harga tiket yang lebih mahal.
Jika membutuhkan penginapan yang murah di dekat Lawang Sewu, saya punya rekomendasinya di bawah ini ⬇️
Baca Juga : RedDoorz, Akomodasi Murah Dekat Lawang Sewu
Selamat dolan-dolan ya..
Itu tadi cerita perjalanan singkat saya dari Solo ke Lawang Sewu. Karena jadwal KA Kalijaga HANYA 1 kali dalam sehari, maka mau tidak mau saya harus menginap di Semarang dan pulang keesokan harinya. Kecuali jika ingin memilih pulang naik bis atau menggunakan kereta api lain dengan harga tiket yang lebih mahal.
Jika membutuhkan penginapan yang murah di dekat Lawang Sewu, saya punya rekomendasinya di bawah ini ⬇️
Baca Juga : RedDoorz, Akomodasi Murah Dekat Lawang Sewu
Selamat dolan-dolan ya..
Dari Solo ke Lawang Sewu
Tiket Kereta Api Pulang Pergi 10.000 x 2 = Rp 20.000
Tiket Bus Rp 3.500
Tiket Lawang Sewu Rp 10.000
TIKET KERETA MURAH, RUTE KE LAWANG SEWU, KERETA SOLO SEMARANG, JAM BUKA LAWANG SEWU, PAKET WISATA KE SEMARANG, LAWANG SEWU ADALAH, BANGUNAN KUNO DI SEMARANG, HARGA TIKET LAWANG SEWU
TIKET KERETA MURAH, RUTE KE LAWANG SEWU, KERETA SOLO SEMARANG, JAM BUKA LAWANG SEWU, PAKET WISATA KE SEMARANG, LAWANG SEWU ADALAH, BANGUNAN KUNO DI SEMARANG, HARGA TIKET LAWANG SEWU
noted. Kalau jalan-jalan, saya suka juga naik kendaraan umum. :)
ReplyDelete