Merawat Buah Hati adalah Anugerah. Namun, Tidak Mudah. Butuh Perjuangan.
Saya pikir kehamilan adalah fase yang berat. Namun ternyata, justru ketika seorang bayi telah dilahirkan, perjalanan panjang seorang ibu baru di mulai.
Ketika anak lahir, seorang ibu pasti ingin segera menyusuinya. Tetapi hal itu tidak terjadi pada saya, karena ASI saya yang tidak kunjung keluar. Saat hamil saya hanya fokus pada upaya melahirkan secara normal. Proses menyusui saya pikir semua akan berjalan sebagaimana pada umumnya terjadi. Namun ternyata TIDAK.
Fase menyusui menjadi penuh drama.
Meski ASI belum juga keluar, namun saya bersikeras untuk tidak memberikan asupan lainnya pada bayi. Saya percaya, bahwa bayi dapat bertahan hingga 72 jam setelah kelahiran tanpa asupan apapun. Tentu saja hal ini dengan konsultasi dokter atau bidan.
Maka selanjutnya saya mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai cara agar ASI keluar setelah melahirkan.
ASI Tidak Keluar Setelah Melahirkan. Ini yang Saya Lakukan.
Penting bagi new moom mendapatkan banyak dukungan baik dari suami dan keluarga. Saya merasakan betul, bagaimana suami dan ibu sangat membantu saya mengusahakan agar ASI saya segera keluar. Mulai dari dukungan motivasi maupun menyediakan berbagai asupan nutrisi.
Apa saja yang saya lakukan?
📌 1. Menyusui bayi
Usahakan untuk terus menyusui bayi, kapanpun dia minta, meski ASI belum keluar. Secara emosional, menyusui akan membuat ibumerasa dekat dengan buah hatinya. Menyusui bayi akan meningkatkan hormon endorphin yang membuat ibu merasa bahagia. Hormon ini membantu dalam menstimulus produksi ASI. Selain itu, bayi juga semakin terlatih dalam menyusu melalui puting ibunya.
📌 2. Membersihkan puting dan mengompres dengan air hangat
Membersihkan puting ini bertujuan untung membersihkan kotoran yang menyumbat rongga-rongga di puting. Gunakan baby oil ketika membersihkannya.
Setelah itu lanjutkan dengan mengompres payudara dengan air hangat. Sembari berikan pijatan yang halus pada payudara dengan gerakan melingkar. Tujuannya, agar sirkulasi darah di payudara menjadi lancar sekaligus memperlancar keluarnya ASI.
📌 3. Asupan nutrisi dan booster ASI
Setelah melahirkan, saya tinggal bersama ibu saya selama 2 minggu. Saat itu, setiap hari ibu selalu membuatkan saya berbagai masakan sayur seperti gudangan, pecel, dan sayur dari tanaman hijau lainnya. Untuk melengkapinya, saya minum sari kacang hijau tanpa gula pada pagi dan sore hari.
Suamipun tidak lupa membelikan beberapa booster ASI di apotik, seperti kapsul ekstrak daun katuk. Hal ini sebagai upaya, untuk memenuhi asupan yang mendukung produksi ASI.
📌 4. Memompa ASI
ASI belum keluar kok di pompa? Memompa ASI memiliki tujuan yang sama seperti menyusui bayi, yakni menstimulus keluarnya ASI. Saya melakukannya 10-20 menit pada pagi, siang dan malam hari.
Ada berbagai merek dan jenis pompa ASI yang bisa di temukan. Philips Avent misalnya, yang memiliki varian pompa ASI manual maupun elektrik. Pompa Philips Avent memang memiliki banyak keunggulan, salah satunya adalah didesain agar ibu merasa nyaman dan santai saat memompa ASI. Hal ini tentu sangat penting, terutama bagi ibu yang baru pertama kali memompa ASInya. Selain itu, pompa ASI Philips Avent juga mudah di pasang, di bawa kemana-mana dan mudah dibersihkan.
Sumber Gambar : www.philips.co.id |
Selain melakukan usaha di atas, yang lebih penting adalah keyakinan dan semangat ibu untuk percaya diri dapat menyusui anaknya. Perasaan yang bahagia juga penting agar proses mengusahakan ASI ini bersinergi antara aktivitas fisik dan juga mental.
Alhamdulillah, dengan izin Tuhan maka di hari ketiga ASI saya mulai keluar. Saya menangis ketika pertama kali melihat buih kecil diujung puting. Sekaligus membayangkan anak saya segera dapat meminum air susu ibunya.
Saya sangat yakin bahwa ASI adalah nutrisi terbaik bayi 0-6 bulan. Manfaatnya tidak perlu diragukan, mulai dari melindungi bayi alergi dan penyakit hingga membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi dengan optimal. Tugas saya selanjutnya adalah terus berusaha untuk menyusui hingga anak usia 2 tahun.
WHO can now say with full confidence that breastfeeding reduces child mortality and has health benefits that extend into adulthood. On a population basis, exclusive breastfeeding for the first six months of life is the recommended way of feeding infants, followed by continued breastfeeding with appropriate complementary foods for up to two years or beyond.- http://www.who.int
Menyusui Anak Hingga 2 tahun
Meskipun saya harus bekerja, saya selalu mengusahakan memberikan ASI. Salah satunya dengan menyiapkan ASIP (Air Susu Ibu Perah). Setiap pagi dan siang hari saya selalu memerah ASI yang kemudian di bekukan di dalam freezer. Produksi ASI menggunakan prinsip supplay by demand. Semakin banyak menyusui atau diperah semakin banyak produksinya. Maka, aktivitas memopa ASI juga dapat terus dilakukan.
Ketika saya tidak ada di rumah, ASIP beku kemudian di cairkan. Agar mudah diminum bayi, ASIP diminumkan dengan menggunakan botol susu. Beberapa ibu mungkin khawatir bahwa buah hatinya akan bingung puting setelah menggunakan botol susu/ dot. Maka kita bisa mencari botol susu dari Philips Avent yang di rancang menyerupai puting payudara ibu, agar ketika minum susu melalui dot, bayi tetap merasa seperti menyusu secara langsung.
Sumber :philips.co.id/id/c-m-mo/dot-botol-bayi |
Memberikan nutrisi pada anak memang investasi jangka panjang. Apa yang kita berikan pada anak saat bayi akan bermanfaat hingga ia dewasa. Setelah memberikan ASI Eksklufif hingga usia 6 bulan, maka dimulailah fase transisi ke MPASI atau Makanan Pendamping ASI.
Menyiapkan MPASI dengan Mudah
Prinsip dari MP-ASI adalah mengenalkan makanan keluarga dengan tekstur yang disesuaikan kemampuan oromotornya. Jadi perkenalkan makanan Indonesia yang sehat sesuai dengan ketersediaan bahan makanan lokal - Dr. dr. Damayanti R Sjarif Sp.A(K), dokter spesialis anak sub-spesialisasi nutrisi dan penyakit metabolik
Bagi saya, menyiapkan MPASI itu tidak mudah mudah. Disatu sisi ingin mneyiapkan makanan dengan nutri lengkap. Disisi lain, prosesnya ternyata sangat ribet, mulai dari mengukus, memblender hingga menyuapi anak, dimana membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Jika tidak sabar, mungkin para ibu memilih memberikan anak makanan instan yang belum tentu tercukupi nutrisinya.
Lila, anak saya, kini memang telah bersusia 3 tahun. Tetapi, jika nanti saya memiliki anak kedua, saya berjanji pada diri sendiri untuk benar-benar memperhatikan nutrisi melalui MPASInya.
Melalui website The Urban Mama, saya menemukan sebuah produk yang saya rasa akan sangat membantu dalam proses menyiapkan MPASI yakni Philips AVENT 4-in-1 Healthy Baby Food Maker. Produk ini menggabungkan fungsi kukus, blender, defrost dan reheat di dalam satu produk.
Menyiapkan makanan pendamping ASI menjadi lebih mudah. Bagaiamana caranya ?
1. Bahan-bahan makanan bayi yang segar dapat dikukus dengan Philips AVENT 4-in-1 Healthy Baby Food Maker dengan tingkat kematangan yang merata tanpa harus dididihkan terlebih dahulu.
2. Setelah selesai dikukus, angkat dan putar posisi wadah 180 derajat dari atas ke bawah untuk melumatkan bahan-bahan makanan yang dikukus tadi agar menjadi lembut dan mudah dikonsumsi bayi.
Lihat gambar ilustrasi di bawah ini
Sumber Gambar : philips.co.id/id/c-p/SCF875_02/4-in-1-healthy-baby-food-maker/ringkasan |
Yang membuat saya ingin segera memiliki Philips AVENT 4-in-1 Healthy Baby Food Make, karena produk ini juga dapat digunakan untuk memasak makanan dewasa seperti membuat makanan yang berbentuk pure, bubur dan saus. Sehingga, ketika aktivitas memberikan MPASI selesai, produk ini tetap selalu dapat digunakan.
Avents Sahabat Bunda. Tidak salah lagi karena Philips Avent mendukung pemberian nutrisi ke anak, mulai dari fase menyusui hingga fase MPASI selesai. Tentu saja, Produk Philips AVENT dapat ditemukan dengan mudah di toko-toko retail modern seperti Mother Care, dan toko peralatan bayi.
Yuk, Bunda, bersama- sama kita optimalkan pemberian nutrisi ke anak. Jika anak tumbuh dan berkembang dengan baik, kita juga yang bahagia, kan?
Nah, Bunda ingin turut berbagi cerita ? Ikuti Kompetisi Apresiasi Cinta Bunda ini juga ya..
Jadi kapan lila dikasih adek? #eh
ReplyDeleteDengan persiapan yang baik moga adeknya lila bisa terpenuhi kebutuhan asi nya ya mak.
nah ini...rencana 3 tahun lagi mak..hehe
DeleteWah noted semua pengalamannya Mbak. Aku juga lagi nyiapin buat mengasihi, hihi. Memang produk2 Avent lengkap banget ya.
ReplyDeletemempersiapkan sejak masa hamil ya mbak..semoga lancar semua
DeleteWaktu hamil anak pertama, masih usia kandungan 4 bulan, tante saya mengingatkan untuk rutin membersihkan puting. Katanya jangan menunggu lahiran dulu nanti keburu banyak sumbatannya. Alhamdulillah, memasuki kandungan 7 bulan udah banjir melulu. Terus semangat mengotimalkan pemberian nutrisi untuk anak, ya :)
ReplyDeletewah..alhamdulillah banget ini mbak..
Deletesaya malah gak pernah bersihin puting waktu hamil..nggak tau beneran soal hal itu
Kalau lihat produknya philips avent suka pengin beli. Tapi kan anakku udah enggak nyusu lagi hahaha. Buat anak kedua mungkin ya *eeeh.
ReplyDeleteiya nih...nabung2 buat anak kedua..heheh
DeleteWaah penting juga nih masalah susahnya keluar ASI pada Ibu untuk bayinya dipahami oleh calon Bapak supaya nanti tidak ikutan panik. Noted!
ReplyDeleteTerima kasih Mba Sara sudah sharing :)
betul..bapak juga wajib tahu..
Deleteagar terus support istri dan tidak mudah mencari susu alternatif