Saya dan Olahraga
Ketika duduk di bangku Sekolah Dasar, saya jarang ikut pelajaran olahraga. Orang tua saya berpesan pada Pak Guru yang mengajar. "Anak saya jangan diikutkan pelajaran Pak, asmanya kambuh kalau kecapekan."
Alhasil seminggu sekali saya punya jatah merumput. Duduk di atas rumput. memandang dari kejauhan kawan yang memegang tongkat kasti. Turut bertepuk tangan, jika bola melambung tinggi.
Saya kadang juga kepengen. Saya pegang tongkat kasti sesekali. Saya tunjukkan jika saya berani. Ternyata saya bisa membuat bola melambung tinggi. Juga punya kaki kuat saat berlari. Sayang kesempatan itu hanya datang sesekali. Takut saja tengah malam sesak nafas saya kambuh. Cukuplah saya bahagia. Saya bisa juga pelajaran olahraga.
Tubuh saya tidak cepat meninggi. Postur mungil, praktis membuat saya jarang diunggulkan untuk ikut pertandingan. Lagi-lagi pelajaran olahraga. Kali ini di bangku Sekolah Menengah Pertama.
Tapi saya merasa lebih kuat dengan hadirnya jiwa remaja. Setiap pekan saya berlatih sendiri dengan sahabat. Basket, menjadi kesukaan saya. Sebuah film anime berjudul Slam Dunk, berhasil membuat saya cinta olahraga. Tetapi tidak banyak yang peduli. Saya menikmati olahraga dengan cara saya sendiri.
Di Sekolah Menengah Atas saya memberanikan diri ikut Paskibra. Meski tinggi badan masih seadanya, saya lolos juga. Modalnya hanya suara saya yang lantang dan terpilih menjadi pemimpin upacara terbaik. Juga kemampuan baris berbaris yang lumayan mumpuni.
Masa SMA membuat kaki saya bertambah kuat. Lari, push up dan sit up menjadi aktivitas sehari-hari. Meski badan tidak signifikan bertambah tinggi. Saya terus berlari. Olahraga menjadi menjadi kesenangan. Saya lupa akan penyakit bawaan.
Di situlah saya percaya.
Mens sana in corpore sano. Di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
Kalau kita mau, kita pasti mampu. Itu yang saya yakini hingga saat ini.
Indonesia Bisa, Indonesia Berjaya
Cukuplah banyak hiruk pikuk di negeri kita tercinta yang terkadang membuat kita gusar. Hingga lupa bahwa bangsa ini bisa dan mampu berprestasi. Hanya kita saja yang kurang percaya.
Tetapi ternyata dunia masih percaya pada Indonesia. Buktinya, ini kali kedua Indonesia menjadi tuan rumah sebuah ajang pertandingan olahraga terbesar kedua di dunia setelah Olimpiade. Ya, Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke-18.
Tahun 1962 adalah kali pertama Indonesia menjadi tuan rumah. Tentu saja saat itu saya belum lahir. Namun, beruntung sekali, tahun 2018 ini saya bisa turut mendukung terselenggaranya Asian Games yang akan dilaksanakan tanggal 18 Agustus hingga 2 September 2018 di Jakarta dan Palembang nanti.
Baca Juga : Banyak Hal Keren dari Asian Games 2018. Kamu Harus Tahu!
Dukungan Asian Games 2018 di depan Monumen Pers Kota Solo |
Tidak main-main ada 40 cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Sepuluh diantaranya masih tergolong baru. Pencak silat, salah satu seni bela diri asal Melayu juga turut menunjukkan kemampuannya di kancah Internasional. Juga roller sport yang terdiri dari skateboarding dan roller skate. Olahraga kesukaan anak muda ini akan ikut unjuk gigi.
Banyaknya olahraga yang bertanding tentu memerlukan persiapan yang lebih besar. Sejak hasil rapat pada Olympic Council of Asia Meeting di Incheon, Korea Selatan tanggal 19 September 2014 dan memilih Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018, Indonesia melalui panitia INASGOC atau Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee mulai bekerja keras untuk menyiapkan Asian Games 2018 ini dengan optimal.
Termasuk diantaranya merampungkan revitalisasi berbagai lokasi pertandingan yang akan diadakan di 4 Provinsi yakni Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Banten. INASGOC juga mulai merekrut sekitar 15.000 relawan untuk membantu pre-event dan main event Asian Games 2018 mendatang.
Indonesia Tunjukkan Keberagaman
Mural ketiga maskot Asian Games 2018- |
Indonesia boleh berbangga. Indonesia kaya akan berbagai budaya dan suku bangsa. Keberagaman ini juga ditunjukkan melalui maskot Asian Games 2018. Bhin Bhin yang berbentuk seekor burung Cendrawasih (Paradisaea Apoda) mengenakan rompi dengan motif Asmat dari Papua. Atung berbentuk seekor rusa Bawean (Hyelaphus Kuhlii) mengenakan sarung dengan motif tumpal dari Jakarta. Dan maskot ketiga bernama Kaka berbentuk seekor badak bercula satu (Rhinoceros Sondaicus) mengenakan pakaian tradisional dengan motif bunga khas Palembang.
Medali emas untuk Asian Games 2018 seusai diluncurkan di Jakarta, Sabtu (30/6/2018). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga |
Begitu pula dengan Medali Asian Games 2018 yang memiliki desain berupa logo Asian Games 2018 dan corak batik dari seluruh Indonesia. Corak batik pada medali melambangkan keanekaragaman budaya, suku, agama, dan ras masyarakat Asia yang berpartisipasi dalam Asian Games 2018 ini.
Kalau menang berprestasi
Kalau kalah jangan frustasi
Kalau menang solidaritas
Kita galang sportifitas
(Via Vallen - "Meraih Bintang" Theme Song Asian Games 2018)
Kota Solo #DukungBersama Asian Games 2018
Meski saya bukan orang yang jago ketrampilan kinestetik, saya tetap mencintai olahraga. Bagi saya olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk mempersatukan kita. Dengan semangat sportifitas, tentu setiap orang akan membawa olahraga menjadi energi positif. Bukan cuma mengandalkan raga, tetapi juga olah rasa.
Saya bangga sekali, berbagai daerah di Indonesia menyambut datangnya Asian Games 2018 ini. Euphoria sangat terasa. Berbagai spanduk, poster, mural menghiasi banyak kota di Indonesia sebagai bentuk dukungan.
Pun Kota Solo, meski berada jauh dari Jakarta dan Palembang. Kota Solo memiliki Kampung Asian Games. Ada dua jalan yakni Jalan Candi Sawit dan Candi Bodro di daerah Pucang Sawit, Jebres, Solo yang dihiasi berbagi mural tiga dimensi (3D). Mural ini adalah bentuk dukungan sekaligus ajakan kepada masyarakat untuk turut mendukung Asian Games 2018.
Dari mural ini saya belajar, ternyata Indonesia memiliki banyak bunga bangsa yang mengharumkan nama Indonesia di kancah pertandingan olahraga Internasional. Sebut saja Susi Susanti, Yayuk Basuki, Pino Bahari, dan Maria Natalia Londa.
Berikut adalah beberapa lukisan mural di Kampung Asian Games.
Berikut adalah beberapa lukisan mural di Kampung Asian Games.
Video
Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. Joko widodo |
Walikota Solo F.X Hadi Rudyatmo |
Maria Londa - Seorang atlet lompat jauh yang meraih emas pada Asian Games 2014 |
Yayuk Basuki tercatat sebagai salah satu penyumbang medali emas terbanyak bagi Indonesia selama Asian Games digelar. Medali emas Asian Games 1986, 1990, 1998. Medali perak di Asian Games 1994 |
Susi Susanti - Medali emas Olimpiade Barcelona 1992. Meraih medali perunggu Olimpiade Atlanta 1996. Medali perunggu Asian Games 1990, dan 1994 |
Liem Tjien Siong / Sonny Hendrawan. Pada tahun 1967 Sonny terpilih sebagai Pemain Terbaik pada Kejuaraan Bola Basket Asia IV di Seoul, Korsel. |
Pino Bahari - Peraih medali emas kelas menengah Asian Games 1990 |
Ika Yuliana - Srikandi Panahan Indonesia |
Richard Sambera - Meraih perunggu pada Asian Games 1990. |
Juga Lalu Muhammad Zohri yang berhasil menjadi juara dunia lari 100 meter di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Tampere, Finlandia, yang digelar Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF World U-20 Championship).
Jadi saya percaya Indonesia bisa membuktikan pada dunia bahwa kita bisa memberikan yang terbaik pada gelaran Asian Games 2018 nanti. Semoga seluruh panitia dapat membawa Asian Games 2018 ini berjalan dengan lancar dan aman. Juga para atlet dapat tampil dengan optimal.
Dan untuk masyarakat Indonesia selain memberikan doanya, yuk kita semua #DukungBersama !!
Dan untuk masyarakat Indonesia selain memberikan doanya, yuk kita semua #DukungBersama !!
Baca Juga : Banyak yang Menarik dari Asian Paragames 2018. Yuk, Cari Tahu Di Sini!
*Referensi
www.asiangames2018.id
www.asianparagames2018.id
www.dukungbersama.id
www.indonesiabaik.id
Keren kota Solo. Semangat banget untuk memberi dukungan asian Games 2018
ReplyDeleteiya dong #DukungBersama berbagai kota di Indoneisa untuk Asian Games 2018
DeleteAkh langsung flash back aku nih dengan nama nama yang luar biasa mengukir sejarah prestasi olah raga pada dunia. Yayuk basuki, Pino, Richard! Mural mural yang bikin senyum dan bentuk penuh dukungan ini.
ReplyDeletesaya juga jadi belajar sejarah nih mbak..habis lihat Mural di Pucang sawit ini
DeleteAamiin.. yuk kita sama-sama berdoa agar Indonesia bisa membuktikan pada dunia bahwa bisa memberikan yang terbaik pada gelaran Asian Games 2018 dan Asian Games 2018 ini berjalan dengan lancar dan aman.. para atlet dapat tampil dengan optimal dan semangat berjuang untuk Indonesia
ReplyDeleteamin..semoga lancar semua
DeleteJadi makin terasa euforia asian Games yang gak lama lagi akan berlangsung, jadi deg degan. Saya ingatnya nama Yayuk Basuki dan Susi Susanti, keren deh permainan bulu tangkis mereka. Elva Susanti = Susi Susanti, sama2 ujung nama Susanti. Moga2 bisa ketularan suksesnya dalam menoreh prestasi 😂😂 #kokcurhat
ReplyDeletecie..nih mbak elva yang sama-sama susanti..hihihi
Deletekerennn!
ReplyDeleteterima kasih..^^
DeleteAduh hebat banget ya solo. Saya ga bisa ikut lomba ini. Bentrok dan sepertinya saya harus milih... Semoga Mba terpilih dalam 34 orang itu ya... Amin.
ReplyDeleteamin mbak..semoga beruntung ya
DeleteIya. Saya doakan Mbak masuk 34. Amin...
DeleteWaktu kecil kalau ada event olahraga seperti ini, daku senang sama tugas sekolah yang diminta untuk membuat kliping. Berasa ikut jadi bagian di dalamnya. Karena harus selalu update
ReplyDeletewah..menarik banget mbak..jadi flashback ya..
DeleteIya,makanya sejak saat itu jadi suka olahraga, sampai sekarang deh, cuma kupingnya ganti Blog haha
DeleteLihat gambar mural itu,saya jadi makin bangga Indonesia punya banyak atlet berprestasi ya, anak anakku sekarang juga lagi riuh sama Kaka Atung Bhin Bhin, mereka jadi suka karena selalu lihat spanduk dan posternya dimana mana ;)
ReplyDeletebener mbak..anak saya juga merajuk minta boneka maskot asian Games nih..
DeleteLihat gambar mural itu,saya jadi makin bangga Indonesia punya banyak atlet berprestasi ya, anak anakku sekarang juga lagi riuh sama Kaka Atung Bhin Bhin, mereka jadi suka karena selalu lihat spanduk dan posternya dimana mana ;)
ReplyDeleteSemoga saja para atlet Indonesia pada Asean Games ini banyak yang bisa mengikuti Lalu Muhammad Zohri yang mampu membawa pulang medali emas. Aamiin...
ReplyDeleteamin...
DeleteYey mbak Sara, suka dengan tulisannya. Sama nih, saya juga waktu sekolah jarang ikut olahraga. izin mulu.takut sakit.hohoohh
ReplyDeletekeren muralnya, ada keterangan nggak di bawahnya tentang tokoh yang digambar? bisa nambah pengetahuan anak-anak dengan cara menyenangkan nih
ReplyDeleteMuralnya bagus banget, semoga terus terpelihara, amin!
ReplyDeleteKalau saya olahraganya suka bersepeda dan renang, tapi udah lama ga renang nih hihi
Wow keren banget mural yang ada di Kampung Asian Games, kreatif dan Instagrammable 👍. Yuk dukung penuh team Indonesia, biar jadi juara dan berjaya di kandang sendiri.
ReplyDeleteWah keren banget Kota Solo punya kampung Asian Games. Semoga saja semakin menambah semangat para atlet untuk bisa meraih medali dan berprestasi dengan catatan terbaik dengan dukungan segenap rakyat di berbagai daerah.
ReplyDeleteKalo aku dari kecil memang suka olahraga, di sekolah pelajaran fav aku juga olahraga hehe olahraga fav lari atau marathon.. tapi sekarang udah berkurang olahraganya nih.. harus menemukan motivasi baru acara semangat olahraganya.. ASEAN games bisa menjadi semangat sih, para atlet aja berjuang.. saya juga harus berjuang melawan rasa MALAS olahraga hehe
ReplyDeleteMuralnya keren-keren jadi semangat olahraganya dapet, jadi inget zaman sekolah, suka males ikut pelajaran olahraga,hehehe
ReplyDeleteKita semua mendukung Asian games 2018, semoga menjadi juara yeyeyeye
ReplyDeleteSenang sekali rasanya Indonesia bisa menjadi tuan rumah Asian Games ke-18. Besar haraoan dan dukungan saya untuk para atlit indonesia dalam pertarungan nanti. Bravo Indonesia
ReplyDeleteMuralnya kece kece bangettt mbaaa. Keren ihh. Moga asian games 2018 ini sukses yaa
ReplyDeleteSelain Zohri kemarin lihat berita atlet wushu Indonesia pulang bawa 13 mendali, mantab. Yakin atlet kita hebat, hanya perlu push dari Pemerintah
ReplyDelete