Hai!
Apa kabar?
Wufftt, akhirnya bisa duduk manis juga nih saya. Menghela nafas panjang untuk siap berlari lebih cepat di awal tahun. Semoga bukan euphoria semata ya.
Bagaimana tahun 2018 mu? Apakah banyak hal seru? Pundi- pundi tabungan bertambah juga kah? Semoga banyak hal baik yang sudah terjadi. Kalau tabungan masih diam di tempat, mungkin nasib kita samaan. Yah..saya juga masih banyak belanjanya dari pada nabungnya. Tuh, kan penyesalan selalu di akhir.
Tapi tetap punya banyak hal yang HARUS di syukuri di tahun 2018, kan?
Saya mau berkisah tentang kegagalan dulu. Selain tabungan saya tidak meningkat tajam karena saya masih yang boros banget, saya gagal lagi membuat buku solo. Padahal resolusi ini ada sejak 2013 dan sampai menutup 2018 saya belum mampu mewujudkannya. Siapa yang salah? Ya, saya sendiri sih. Effort saya tidak cukup besar untuk cita-cita ini. Jatuhnya jadi omong kosong.
Dan resolusi bikin buku solo masuk lagi di list 2019. Saya memberi sebuah catatan merah, jika buku ini tidak selesai di Januari 2019, maka akan saya tinggalkan. Artinya akan saya coret dari cita-cita tahun ini. Agar nggak jadi bualan lagi-bualan lagi.
Fix! Masukkan buku solo sebagai resolusi pertama.
Sekarang, waktunya saya flash back!
Buat saya, 2018 itu tahunnya berkawan dan jalan-jalan. Ketemu banyak teman baru, banyak kerjaan menyenangkan sekaligus ajakan jalan-jalan. Selain suami saya yang baik banget ngajakin jalan-jalan mulu, eh, kerjaan juga nuntut jalan-jalan. Gusti..Alhamdulillah..
Saya yang kaya ayam dilepas. Setelah sekian lama cukup menahan diri dan tahu diri karena anak masih nyusu emaknya, jadi nggak bisa kemana-mana. Tahun 2018 saya dapat kelonggaran untuk ninggal-ninggal Lila. Dan papanya mau momong juga di rumah.
Apapun itu harus disyukuri. Alhamdulillah again.
Seperti tahun 2017 yang highlightnya saya tulis di sini, sayapun sekarang mau menuliskan highlight saya di tahun 2018.
Di awal tahun, saya meniatkan diri untuk gabung disebuah forum belajar dunia parenting namanya Institut Ibu profesional. Di kelas matrikulasi saya belajar selama sembilan pekan secara online. Banyak hal-hal kaitannya dengan pemberdayaan diri saya kenal melalui pembelajaran ini.
Selain itu saya jadi punya banyak kenalan baru. Seneng aja gitu punya teman-teman di luar lingkaran pertemanan sebelumnya.
Baca Juga : Kelas Matrikulasi Institut Ibu Profesional
Sekitar bulan Febuari 2018, saya kembali ke kabin siar. Kali ini bergabung dengan Radio Gesma FM Kartasura. Sudah sejak lama saya merindukan untuk kembali siaran. Ada rasa yang hilang ketika saya off beberapa tahun tidak menyapa pendengar.
Ketika bergabung di Gesma FM, saya membuat sebuah program sendiri namanya Inspirasi Pagi. Senengnya, saya betul-betul punya kontrol di program ini. Sejak lama saya ingin jadi produser yang ngurusin mulai dari gathering idea sampai dengan eksekusi. Saya lakukan sendiri mulai dari mencari narasumber, membuat publikasi melalui sosmed hingga siaran.
Dan tepat di tanggal 9 Mei 2018 saya mendapatkan penghargaan sebagai Penyiar Radio Wanita Terbaik oleh Komisi Penyiaran Jawa Tengah dalam ajang KPID Award 2018. Lebih bahagia lagi karena talkshow Inspirasi Pagi juga berhasil mendapat penghargaan sebagai Talkshow Radio Terbaik.
Tunai sudah resolusi tahun 2018 ketika saya ingin kembali ke indutri radio. Penghargaan ini sekaligus pembuktian bahwa passion saya ini layak diapresiasi. Semua yang dikerjakan dengan cinta tidak pernah sia-sia.
Namun, akhirnya saya mengakhiri perjalanan saya di Gesma FM di bulan Juli 2018. Saya keluar. Semoga kehadiran saya yang hanya enam bulan di sana, memberikan kontribusi yang baik.
Oiya, kembali ke Maret 2018, awal saya membuka kesempatan untuk lebih sering keluar kota. Diawali dengan terpilih menjadi Mombassador SGM Eksplor Batch 7. Tiga hari saya bertemu dengan para ibu dari seluruh Indonesia di Hotel Alana Yogyakarta. Cerita lengkap serunya Mombassador ini bisa di baca di sini.
Berdasarkan pengalaman mengikuti Mombassador dan meninggalkan anak di rumah dengan baik, suami mengizinkan untuk berbagai aktivitas di luar kota lainnya. Kebetulan ada salah satu kompetisi yang diadadakan oleh Kemenkominfo dalam rangka mendukung Asian Games 2018. Sebuah kompetisi blog berjudul Writingthon.
Atas restu suami, saya mulai mencari data. Hingga berkeliling di Kampung Asian Games di Kota Solo untuk mengeskplorasi tempat tersebut dan menjadikannya bahan tulisan.
Writingthon ini menjadi penting karena salah satu hadiahnya adalah duduk manis di kursi VIP seharga Rp 5.000.000,- untuk menyaksikan Opening Ceremony Asian Games 2018. Waw! Asian Games gitu lho.. Kapan lagi Indonesia bisa jadi tuan rumah? So, seharusnya dalam perjalanan hidup saya, harus bisa menikmati momen ini.
Baca Juga : Pengalaman Menjadi Duta Asian Games
Akhirnya, apa yang saya cita-citakan terkabul. Saya terpilih menjadi wakil Jawa Tengah dan berangkat ke Jakarta tanggal 15-19 Agustus 2018. Fasilitas selama lima hari di Jakarta sangat memuaskan. Transportasi, akomodasi, dan fasilitas lainnya, bisa dibilang mendekati sempurna. Kurangnya satu, saya tidak mendapatkan jaket karena kehabisan :( Dan sedihnya masih terasa sampai sekarang. hahahaha
Tulisan para blogger yang lolos di ajang Writingthon ini akhirnya juga dibukukan dengan judul Dukung Bersama Asian Games Dari Daerahmu. Lihat selengkapnya di sini.
Kehadiran saya di Opening Ceremony Asian Games adalah highlight terbaik tahun ini.
Dunia blogging membuat saya jatuh cinta. Blogging adalah me time terbaik yang bisa saya berikan untuk diri sendiri. Jika ada yang bermanfaat untuk pembaca, itu adalah nilai plus. Jika ada klien pasang iklan di blog ini, berarti ada nilai plus-plus. Kalau tahun 2019 bisa jalan-jalan lebih sering karena blog, berarti itu nilai plus-plus-plus-plus.. ;p ya, kan...
Biar rasa cinta saya dengan dunia menulis ada wujud fisiknya, tahun 2018 juga memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan banyak penulis dengan melahirkan buku antologi. Ada sekitar 9 buku yang terbit tahun ini.
Menutup akhir tahun 2018, saya bersama 18 penulis melaunching sebuah buku antologi berjudul Resep Bahagia Ala Perempuan Zaman Now. Buku ini menjadi berkesan karena saya terlibat sejak awal mulai dari ide, mengumpulkan naskah, menghubungi penerbit sampai dengan launching buku dilaksanakan. Jadi buku ini membuat saya belajar menyeluruh. Bukan cuma soal nulis saja tapi juga berkoordinasi baik dengan penulis, penerbit, maupun rekanan yang lain.
Sekali lagi Alhamdulillah 2018 membuat saya jarang duduk manis. Saya merasa lebih produktif.
Beberapa kali menjadi pembicara seminar dan workshop baik online maupun offline memberi kesempatan untuk saya berbagi dengan orang lain. Berdiskusi, berjumpa dengan banyak orang membuat hidup lebih hidup.
Saya menikmati sekali hal ini dan ingin terus belajar untuk menjadi orang bermanfaat.
Berbicara soal karir, saya masih ingin menikmati beberapa pekerjaan sekaligus. Tahun 2018 saya kembali terlibat dalam serial animasi berjudul Abi dan Caca yang tayang di Trans7. Semoga bisa menyusul kesuksesan Riska dan si Gembul. Oiya, kalau mau nonton sudah ada videonya di youtube :)
Tahun 2019, pengen apa? Banyak!
Saya pengen kuliah lagi.
Saya ingin melanjutkan pendidikan dengan jalur beasiswa. Tabungan saya belum cukup untuk membiayai secara mandiri 4-5 tahun sekolah doktoral. Kalau uang suami, mending untuk ganti rumah ajahhh. Duh, jujur banget kan saya ini.
Tahun ini saya mau ngemis (baca: apply beasiswa) untuk membiayai sekolah saya. Inginnya di luar negeri, kalau jodohnya ke UI saya juga sudah senang. Mohon doanya.
Menurut saya waktunya adalah sekarang. Mumpung anak baru Lila, mumpung usia saya masih cukup muda, mumpung saya masih sehat. Mumpung pondasi hidup sudah cukup kuat. Ya Allah, izinkan hambamu menuntut ilmu di negeri orang, membawa serta suami dan anak. Semoga terwujud sebelum usia saya 30 di 2020.
Menutup tulisan ini, saya berdoa tahun 2019 ini jauh lebih baik dari tahun kemarin. Kesalahan yang sudah saya lakukan tidak kembali saya ulangi.
Tahun 2019, saya ingin belajar, saya ingin cari lebih banyak rezeki, saya ingin lebih banyak bermanfaat
Semoga yang dituliskan ini menjadi doa dan diaminkan pembaca dan penghuni langit. Amin.
Selamat tahun baru. Be The New You!
Jadi penasaran, Lila masih minum SGM Eksplor kah?
ReplyDeletenggak mbak..dia sudah nggak suka susu. Bahkan UHT juga jarang-jarang
Deletealhamdulillah ya mba.. pencapaian yangn luar biasa di 2018 semoga di 2019 bisa menjadi lebih baik.Iyess.. melanjutkan studi mumpung baru ada satu krucils akan lebih baik dibanding tunggu nanti2, semoga kesmapaian ya mba niatnya...
ReplyDeleteamin ya Allah..
Deletebener mbak, mumpung satu dan udah agak besaran bisa ditinggal
Kereeeennn kak, impianku banget itu bisa membukukan tulisan... Jelas bukan pencapaian yang bisa diabaikan ya kak..
ReplyDeleteseoga tergerak untuk mereaisasikan tahun ini ya mbak
DeleteSemoga apply beasiswanya lolos yaaa, aamiin.
ReplyDeleteamin mbak...siap-siap proposal dulu nih
DeleteKutemenin mbak, aku pun blm punya buku solo #tutupmuka
ReplyDeleteAih sennagnya hadir di opening Asean Games, pas itu aku harus dah terlanjur pesen tiket mudik ke Sby makanya akhirnya aku pas gak ikutan, yawda ntr aja deh pas ke Cina xixixi
Btw congrats buat penghargaannya.
jodoh, rezeki tak kemana ya kan mbak..siap athaun berangkat je cina atau ke jepang pas 2020 olmpiade
DeleteSemoga dijabah ya, bisa kuliah lagi. Gpp ngemisnya kan beasiswa. Nggak udah malu2, muka tembok aja.
ReplyDeletenggak malu-malu nih..butuh soalnya..hahaha...amin matur nuwun doanya
DeleteWab capaian di tabun 2018 nya keren Mba...semoga tahun 2019 nanti semua keinginannya tercapai ya Mba..😍
ReplyDeleteamin mbak Ida..semoga kesempatannya datang di tahun ini
Delete