Sudah tidak asing dengan Spotify, kan? Sejak kemunculannya di Oktober 2008, Spotify hadir sebagai penyedia layanan pemutar musik, podcast dan video komersial. Itu mengapa ketika ada yang tanya "Di mana aku bisa mendengarkan podcastmu, Sara?", Spotify selalu yang saya rekomendasikan pertama kali. Meski begitu, sekarang banyak platform lain yang bisa digunakan untuk mendengarkan Podcast seperti Soundcloud, iTunes, Google Podcast, Anchor dan masih banyak lainnya. Nah, bagaimana cara membuat podcast di Spotify?
Tunggu dulu!
Jadi, Spotify bukanlah platform untuk membuat podcast. Melainkan hanya media yang membantu dalam distribusi podcast kepada pendengar.
Jadi, Spotify bukanlah platform untuk membuat podcast. Melainkan hanya media yang membantu dalam distribusi podcast kepada pendengar.
Spotify saat ini menyediakan saluran khusus bagi para podcaster yang ingin mensubmit podcastnya. Halaman ini bisa diakses pada alamat https://podcasters.spotify.com
Hanya saja menurut saya, saluran ini cukup ribet karena membutuhkan RSS Feed, yang tidak semua orang paham atau memiliki website atau server berbayar untuk podcast mereka sebelumnya. Oleh karena itu, saya akan menjelaskan bagaimana menggunakan third party (pihak ketiga) untuk membangun podcast pertama kali.
Well, dan platform yang beneran membantu untuk membangun podcast saya namanya ANCHOR dan bisa kamu gunakan FREE.
Podcast dalam bahasa Indonesia disebut siniar, adalah sebuah rekaman audio yang tersedia di intenet. Podcast sering disebut juga radio internet on demand. Tapi apakah podcast sama dengan radio?
Hanya saja menurut saya, saluran ini cukup ribet karena membutuhkan RSS Feed, yang tidak semua orang paham atau memiliki website atau server berbayar untuk podcast mereka sebelumnya. Oleh karena itu, saya akan menjelaskan bagaimana menggunakan third party (pihak ketiga) untuk membangun podcast pertama kali.
Well, dan platform yang beneran membantu untuk membangun podcast saya namanya ANCHOR dan bisa kamu gunakan FREE.
Apa itu Podcast?
Podcast dalam bahasa Indonesia disebut siniar, adalah sebuah rekaman audio yang tersedia di intenet. Podcast sering disebut juga radio internet on demand. Tapi apakah podcast sama dengan radio?
Kita harus paham dulu bahwa podcast adalah salah satu produk audio. Sifatnya auditif, artinya hanya dapat dinikmati dengan cara didengarkan. Konten dalam podcast sangat beragam, bisa jurnal personal, politik, sosial, agama, hiburan, dan masih banyak lainnya.
Agar orang lain bisa mendengarkan podcast, kita harus merekam suara terlebih dahulu. Merekam bisa dengan alat apapun termasuk recorder di handphone. Syaratnya, kita harus memastikan bahwa output audio yang dihasilkan bisa baik dan nyaman didengarkan.
Agar orang lain bisa mendengarkan podcast, kita harus merekam suara terlebih dahulu. Merekam bisa dengan alat apapun termasuk recorder di handphone. Syaratnya, kita harus memastikan bahwa output audio yang dihasilkan bisa baik dan nyaman didengarkan.
Ingat!
Berbeda dengan vlog, kadang ada vlog yang audionya jelek tetapi kita masih betah melihatnya. Karena sebagai penonton kita terbantu dengan gambar/ visualnya. Tapi podcast? Kalau audionya jelek, ya udah orang males dengerin dan ganti podcast lainnya.
Beberapa bulan terakhir saya memproduksi podcast #KALAUCINTA. Meski mengangkat tema yang remeh temeh tentang CINTA tapi respon pendengar cukup bagus. Terbukti sudah puluhan ribu kali didengarkan dan feedback dari pendengar langsung saya terima via email dan DM di instagram.
Sedangkan podcast kedua saya berjudul The Late Brunch, lebih banyak berbicara mengenai passion dan berbagai isu terkini seputar pengembangan diri dan karir.
Sedangkan podcast kedua saya berjudul The Late Brunch, lebih banyak berbicara mengenai passion dan berbagai isu terkini seputar pengembangan diri dan karir.
Dengarkan : Podcast #KalauCinta di Spotify
Bagaimana Cara Membuat Podcast ?
Apa saja tahapan dalam membuat podcast yang dapat didengarkan melalui Spotify?
1. Tentukan Topik Podcast
Agar podcast tidak berkesan gado-gado atau hanya berisi curhatan yang sifatnya pesonal, alangkah baiknya mulailah dengan menentukan topik yang spesifik. Topik yang mengerecut akan membuat pendengar tersegmentasi.
Pilihlah topik yang dikuasai. Artinya, ketika kita membahas suatu tema tertentu, kita paham betul apa yang dibicarakan. Atau minimal, kita memang minat dengan tema tersebut.
Podcast dengan topik yang spesifik, juga akan mudah dikenali pendengar. Sebut saja podcast Do You See What I See? yang khusus menghadirkan kisah-kisah horor. Atau kalau kamu mendengarkan #KalauCinta, semua kisah di dalam bercerita tentang cinta dalam makna yang universal.
Untuk menjelaskan lebih detail bagaimana cara membuat podcast agar dapat didengarkan melalui Spotify, saya sudah menyiapkan episode khusus di THE LATE BRUNCH with Sara. Klik link di bawah ini untuk mendengarkan.
THE LATE BRUNCH with SARA - Episode 1
Cara menikmati podcast ini :
1. Mendownload aplikasi Spotify di smartphone
2. Mendengarkan lewat browser di desktop PC. Cukup signup untuk membuat akun Spotify.
3. Mendengarkan tanpa aplikasi di browser handphone melalui tautan ini
Kamu juga bisa membaca artikel membuat podcast dengan mudah dan gratis.
1. Mendownload aplikasi Spotify di smartphone
2. Mendengarkan lewat browser di desktop PC. Cukup signup untuk membuat akun Spotify.
3. Mendengarkan tanpa aplikasi di browser handphone melalui tautan ini
Kamu juga bisa membaca artikel membuat podcast dengan mudah dan gratis.
Harus donlod dulu aplikasinya ya mbak? Soalnya pas kubuka ada keterangannya begitu.
ReplyDeleteKalau pakai smartphone harus download spotify. Coba buka pakai desktop bisa langsung play.
DeleteBaru ngeh lho soal podcast ini. Udah sering baca tapi kurang mengikuti detail2nya :)
ReplyDeleteTernyata berbagai pun bisa menggunakan media audio begini ya. Rata-rata orang jaman sekarang kan sukanya tampilan audio visual.
Boleh juga nih. Jadi pengin punya podcast sendiri. Ngebahas soal review buku gitu kira-kira ada yang berminat apa enggak ya untuk ndengerin mba?
Coba buka podcast suarnepodcast mbak..dia punya segmen KepoBuku yang ngereview buku juga..mungkin bisa sebagai gambaran
DeleteOke, brb menuju ke tkp. Jadi kepo nih pengin juga bikin podcast yang isinya sesuai dengan hobi gitu yaaa...
DeleteDah lama denger ttg podcast tapi baru ngeh itu bisa dibisniskan dari sitkom Alex, inc ttg ayah yg resign utk bikin channel podcast. Itupun aku masih mikir kayak gitu masa bisa dapet duit? Eh ternyata skrg podcast booming.
ReplyDeleteAh, iya Alex.inc salah satu yang bikin semangat bikin podcast. Sekarang ada serial judulnya Proven Innocent, keren juga itu podcastnya
DeleteAduh kalau dengerin suaranya kak Sara nih renyah banget ya, bagus banget kak. Btw aku pernah bikin Podcast dulu jaman masih ngantor tapi memang untuk kebutuhan mediaku sih. Sekarang malah kepikiran bikin untuk sendiri deh, mau ah coba juga.
ReplyDeleteMedia jakarta udah yang makin getol memang mbak produksi podcast. Justru radio di solo nih yang belum ada pergerakannya
DeleteBravo kakak Neyrhizaaa
ReplyDeleteDirimu sungguh multitalenta. TabarokAllah
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Terima kasih mbak..semoga selalu produktif
Deleteaku buka podcast bawaan iphone mba Sar ntar aku search ah #kalaucinta, saat ini aku lagi doyan dengerin podcast RAPOT comedy gitu lumayan sakit perut seru sih menurutku jadi ngakak sendirian..
ReplyDeleteaku juga pengen bikin podacast tapi suaraku ga serenyah mba Sara wkwkwk cemprengnya ga umum :D
Aku juga suka dengerin RAPOT mbak..lucu siaran berempat. Asal nggak lagi kerja, soalnya berisik...hahaha
DeleteWah ada media baru lagi ya buat kita berekspresi, aku pengen coba bikin tentang ulasan buku-bukuku deh..atau mungkin baca cerpen ya hihihi..seru juga ya..
ReplyDeleteWah akupun sering dengerin podcast cerita horor di spotify, ternyata lumayan mudah ya buatnyaaa.. hehehe. Makasi infonya maaaak
ReplyDeleteSy kudet...tahunya spotipy hanya lagu lho. Ternyata banyak ya selain musik
ReplyDeleteKamu kok nggak ada habis2nya sih maakkk.. Gile semua dilibas blog, vlog, podcast juga. mantaaap.
ReplyDeleteini sesuai pasion aja mak. Youtube nggak terlalu main di sana malahan
DeleteSetelah dengar suara Kak Sara sayapun makin penasaran dan pengen bertemu langsung, abisnya suaranya renyah kayak penyiar radio gitu
ReplyDeletemungkin masih kebawa jiwa broadcasternya ya mbak.. mampir ke The Late Brunch juga mangga mbak
DeleteAhhh, menarik sekali postingan ini. Beberapa kali aku dengan podcast Mbak Sara dan Ya Alloh, apik banget. Suarane uenak trus kayaknyaa alat yg dipakek juga udah advance. Suaranyabjan jernih trus alus. Aku pengin nyoba bikin baru dengar suara sendiri aja udah ngakak. Gimana org lain bisa hoek, wkwkwkw. Lanjut, Mbak Sara.
ReplyDeletejangankan mbak Damar. Aku denger suaraku sendiri juga..aduh..eneg banget bawaannya..hahaha
DeleteAsli, aku baru tahu podcast saat BW ke sini, hihihi
ReplyDeleteLangsung ingat film seri di FOX beberapa hari lalu yang aku tonton, "Proven Innocent"
Ada satu karakter yang suka buat podcast tentang kasus-kasus yang agensi sedang kerjakan.
Begitu ya ternyata cara kerjanya, kudu merekam audio, dan di audiolah daya tariknya!
kebetulan banget aku juga ngikutin Poven Innocent. Menraik banget memang kalau bisa bikin serial podcast kaya gitu..butuh effort yang besar pastinya
DeleteKalau suaranya renyah dan enak didengar kayak Mba Sara, tentulah banyak yang suka. Dan Mba Sara PD juga. Coba kalau saya, suara saya gede, ngebass gitu, terus keras pastinya. Hihihi
ReplyDeleteBaru tentang prodcast saya, nanti saya coba pahami lebih. Kelihatannya sih simple ya kalau mau coba-coba gitu. :D
wah kalau flashback, justru suara ngebass malah banyak yang suka lho..mainkan aja suara diafragmanya mbak. Bisa bikin suara makin enak
DeleteBoleh nih ya mba buat hiburan lumayan bnget isi waktu luang coba praktekin mudah2an bisa pede walau suara gk bagus
ReplyDeleteAku belom pernah bikin podcast karena suaraku jelek.. Wkwkkw kayak medok2 gitu.. Jadinya main ke vlog.. Cuma inspiratif yaa kalau tar membuat
ReplyDeleteAku belum pakai Spotify padahal banyak yang bilangin sih. Baru tahu juga tentang Podcast ini deh jadinya. Masih malu-malu kalau rekam suara
ReplyDeleteCocoknya untuk penyanyi atau yang punya suara merdu ya ini Podcast. Aku masih belum tahu benar tentang spotify dan podcast
ReplyDeleteAku pengen bikin ah, mau bikin puisi galau lagi. Makasih ya mba mau sharing 😘 ❤
ReplyDeletePernah ikut workshop membuat podcast ini, tapi sampai sekarang masih jadi angan-angan buat bikin podcast. Kebanyakan ide, hahaha.
ReplyDeleteSenang dengar suaranya Sara di podcast.
Ini nih yg saya cari dr kemarin ttg bikin podcast akhirnya ketemu juga
ReplyDeleteselamat ngepodcast mas..
Deleteselamat ngepodcast mas..
DeleteSaya loh uda pernah download anchor, spotify, tapi masih bingung mau diapain, diisi apa? Terus hapus lagi deh, kwkwkwk
ReplyDeleteDengan baca ini, denger podcast #KalauCinta juga, jiwa 'mantanpenyiar' ini bergejolak pengen jadiin podcastnya dalam waktu dekat
Makasi yaaa Kakak cantikkk, inspiratif bangettt dirimu 😍
selamat bikin podcast mbak. Mungkin karena mantan penyiar, memang rasa rasa kangen kabin siar bisa terus bergejolak..jangan lupa kalau udah jadi podcastnya, kabar-kabar di sini ya
Delete