Punya banyak koleksi pakaian, menyenangkan atau merepotkan?
Godaan untuk membeli baju baru memang susah ditahan. Maka tidak jarang baju yang dibeli justru tertumpuk di lemari. Meski begitu, kalau ingin bepergian atau menghadiri suatu acara, tetap saja kita kebingungan memilih pakaian mana yang akan dipakai. Seolah penuhnya lemari justru membuat kita semakin bingung dan membutuhkan banyak waktu dalam memilih outfit yang tepat.
Beberapa waktu ini ajakan untuk hidup minimalis, juga seni membereskan rumah ala Konmarie mulai banyak diikuti. Tujuannya yakni membuat hidup lebih sederhana. Maka kemudian, hadir juga istilah capsule wardrobe sebagai salah satu konsep membuat hidup lebih sederhana dimulai dari limitasi jumlah item fashion yang dipakai.
Apa itu Capsule Wardrobe?
Istilah capsule wardrobe dikenalkan oleh seorang pemilik butik di London, Inggris, bernama Susie Faux. Pada tahun 70-an, pemilik butik Wardrobe itu menjabarkan konsep capsule wardrobe sebagai upaya meminimalkan jumlah pakaian dalam lemari. Caranya dengan memiliki beberapa item busana penting yang tak akan terpengaruh oleh tren.
Misalanya seperti ini, dalam sebulan kita menentukan ada 30 item fashion yang akan kita pakai. Mulai dari head to toe. Dalam waktu 30 hari ini kita akan belajar bagaimana me-mix dan match-kan koleksi tersebut. Jika telah berhasil melalui waktu sebulan, kita bisa mengganti dengan koleksi yang lain.
Capsule wardrobe ini memiliki beberapa tujuan, antara lain :
1. Menghemat waktu berdandan karena tidak banyak pilihan.
Maka tugas kita adalah melatih kreativitas dalam berfashion sehingga selalu memiliki ide untuk memadupadankan pakaian setiap hari.
2. Melepaskan keterikatan terhadap banyak barang.
Memiliki banyak barang terbukti tetap saja membuat kita bingung ketika akan mengenakannya. Maka dengan pilihan yang terbatas, kita akan memakai pakaian yang memang kita butuhkan.
3. Menghemat budget fashion dan tidak perlu mengikuti tren.
Karena kita harus patuh terhadap limitasi pakaian dalam periode tertentu, maka kita berusaha menahan diri untuk tidak menambah item baru sampai dengan periode berakhir.
4. Membuat hidup lebih simpel.
Harapannya dengan capsule wardrobe ini kita tahu betul mana pakaian yang memang kita sukai dan nyaman untuk dikenakan. Tanpa terpengaruh oleh iklan, diskon atau gaya orang lain sehingga kita mengenal gaya fashion diri kita menjadi lebih baik.
Bagaimana Memulai Capsule Wardrobe?
Tidak bisa dipungkiri bahwa untuk memulai capsule wardrobe ini tidak mudah. Terlebih jika pekerjaan kita menuntut untuk berpakaian lebih fleksibel atau justru dituntut untuk berpakaian tertentu.
Namun, jika kamu ingin memulai membuat capsule wardrobemu sendiri, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
1. Tentukan warna dasar dan warna netral pada item fashion
Sumber : classyyettrendy.com |
Umumnya, kita bisa memilih warna hitam dan biru navy sebagai warna dasar. Lalu memilih putih, abu-abu dan beige sebagai warna netral. Warna-warna tersebut akan mudah untuk dipadu-padankan. Bukan hanya pakaian tetapi juga sepatu dan tas.
2. Pilih pakaian yang kita sukai dan berkualitas bagus
Penting untuk memilih pakaian yang PASTI KITA KENAKAN. Maka kita perlu mengenali mana pakaian yang nyaman, mana yang akan mudah di mix-and-match, mana yang akan dipakai dalam event formal dan informal, dll. Beberapa item yang sebaiknya tidak dilewatkan seperti blazer, kemeja, dress, jeans, rok dan hijab (bagi yang berhijab).
3. Masukkan item pakaian bermotif
Kita dapat memasukkan 3-4 pakaian bermotif esensiial seperti pola garis, polkadot atau bunga untuk membuat penampilan lebih bervariasi.
Gambar : classyyettrendy.com |
Bagaimana, terasa mudah atau masih bingung memilih item yang tepat?
Tantangan Capsule Wardrobe Rumbel Beautifying Ibu Profesional Solo Raya
Saya percaya bahwa keinginan hidup lebih baik adalah hak setiap orang. Capsule wardrobe inipun menjadi salah satu langkah untuk membuat hidup kita lebih efisien khususnya dalam memilih pakaian setiap harinya. Meski demikian, setiap orang memiliki pilihan masing-masing, apakah tepat atau belum saatnya untuk dilakukan.
Mencoba untuk memiliki pengalaman dalam melakukan capsule wardrobe, maka member Rumbel Beautifying Ibu Profesional Solo Raya ditantang untuk membatasi koleksi pakaian mereka selama 1 bulan. Jadi para member akan memilih 25 koleksi fashion yang akan dipakai selama 30 hari. Item yang dipilih tidak termasuk baju rumahan, baju pesta, baju kantor, dan pakaian dalam. Anggota Rumbel Beautifying Ibu Profesional Solo Raya akan melatih kepekaan mereka dalam memilih pakaian yang tepat, bukan hanya nyaman namun juga menarik untuk dipakai.
Nah, bagaimana apakah kamu tertarik juga untuk mencoba capsule wardrobe ini?
Hi mba :D
ReplyDeleteSaya pribadi belum pernah coba metode capsule wardrobe, tapi saya memang nggak punya baju banyak dari awal karena mobilitas yang membuat repot kalau bawa baju banyak hihi~ dan memang kalau dipikir-pikir, punya banyak baju pun tetap merasa kurang dan selalu bingung pakai baju apa hingga akhirnya baju yang dipakai pasti itu lagi itu lagi hahahah that's why sekarang memutuskan untuk punya baju yang memang sering digunakan serta nyaman :D
Semoga sukses ya mba tantangannya dan semoga setelah selesai melakukan tantangan akan ada perubahan berarti ke depannya. Lumayan kan kalau budget belanja baju diganti untuk hal lain. Skincare misalnya. Ehehehehe :P
Bener nih, entah kenapa selalu bingung kalau mau pake baju..hahaha.. Btw, saya belum ikutan tantangan ini...masih belum bisa ngosongin lemari
DeleteIya nih ya,,jadi gak perlu beli baju terus cukup d mix n macth warna2 nya aku SS nih mba gambarnya ,, biar gampang nyontek
ReplyDeletetapi PR dan menantang juga mbak mix and matchnya itu
Deletetapi PR dan menantang juga mbak mix and matchnya itu
DeleteHmm terjawab sudah cara baru utk menata koleksi pakaianku .makasi rekomendasinya ya
ReplyDeletebukan menata ini mah mbak....lebih ke menyeleksi dan kemudian menyingkirkan yang tidak dipakai. 11 12 dengan konmari
DeleteYa mbak, menarik nih idenya capsule wardobe, ini sejalan dengan hidup minimalis ya. Makin minimal yang kita punya, gak bingung milihnya. Kalau mau beli baju, yg koleksa lawas dikeluarin. Aku tertarik sama pemilihan warnanya itu, moga bisa diterapkan :D
ReplyDeletemasuk satu keluar satu ya mbak..dicoba pelan-pelan
Deleteoh ada rumusnya juga ya dalam memilih warna. Menarik nih untuk dicoba. Cuma repotnya kalau ada tuntutan dress code saat ke suatu event.
ReplyDeleteiya, pilih yang warna warna yang gampang mix and matchnya
DeleteKece nih capsule wardrobe. Kirain td penyimpanannya bentuk capsul, ternyata wardrobe nya ya..
ReplyDeleteiya, batasan jumlah koleksinyanya dalam periode tertentu
Deletecapsule wardrobe ya, boleh juga tuh. Soalnya aku kadang urusan pakaian belum rapi dan kadang agak bigung di pemakaian :D
ReplyDeletecoba deh mbak..sebulan dulu mungkin
DeleteYes tertarik banget . Selama ini aku bikin list pakaian, jilbab, sepatu, tas, jam tangan tiap bulannya. Itu kulakukan cuma biar semua yg kupunya terpakai setidaknya sekali dalam rentang waktu 40 Hari.. hahaahh makanya jd penasaran dgn capsule wardrobe ini
ReplyDeleteselamat mencoba mbak
DeleteDikira aku tadi tempatnya bentuk capsule ternyata wardrobe nywardrobenya. Buat masukan aku yang suka fashion, baru baju warna item, biru dan merah dipisahkan seperti capsule wardrobe ini
ReplyDeleteAku jadi pengen nyobain juga capsule wardrobe ini, aku pun masih belum rapi menyimpan pakaian
ReplyDeleteSeru dan unik banget ya capsule wardrobenya.
ReplyDeleteaku jadi kepengen juga wakakak memang sih milih baju kadang bikin suka bingung
Dalam hal pakaian pun ternyata ada rumusnya wkwkkw
Eiya loo...ternyata kita bisa tetep terlihat oke, meskipun dengan baju yang itu-itu aja.
ReplyDeleteKemarin diajarin temen memanfaatkan pashmina yang jenis kainnya gak kita suka (karena licin, biasanya males yaa..) buat dijadikan outer.
Hasilnya sungguh, bikin baju dengan model simple, terlihat gonta-ganti.
wow keren banget Mbk idenya, jadi enggak rempong ya memilih pakaian tinggal memadu padan aja ya sewarna dan simple deh.
ReplyDeleteKalau zaman kerja, tips ini kepake banget. Nentuin baju kerja selama seminggu....sejak jadi freelancer, baju kerjanya kebanyakan kaos dan celana pendek. Anyway thank you tipsnya mbak
ReplyDelete