Beberapa waktu lalu saya sengaja bertemu dengan Mbak Fajrina Addien, seorang kawan dari Komunitas Ibu Profesional Solo Raya. Pertemuan kami di KFC hari itu akhirnya merangkum keinginan kami bedua untuk bikin event bareng. Kayaknya asyik juga kalau bikin event yang menggabungkan antara kecantikan dan ketrampilan berkomunikasi. Secara emang Mbak Addien ini seorang beauty enthusiast dan saya seorang praktisi komunikasi.
Obrolan beberapa jam tapi terasa begitu singkat itu, akhirnya merumuskan sebuah event bertajuk The Power of Beautifying and Public Speaking Workshop. Dikemas sebagai workshop, karena kami ingin para peserta yang hadir bisa praktik secara langsung dua materi yang akan kami sampaikan.
Hingga akhirnya, event inipun digarap lebih serius dengan backup panitia dari Rumah Belajar Beautifying Komunitas Ibu Profesional Solo Raya. Seperti biasa, manajemen event dilakukan. Mulai dari mencari sponsor, perlengkapan, konsumsi, menyusun acara dan sebagainya.
Sabtu, 18 Januari 2020 workshop ini dilaksanakan bertempat di Adhiwangsa Hotel Solo. Sesuai dengan targe, ada 18 orang perempuan dan 2 orang laki-laki yang menjadi peserta.
Saya mendapatkan kesempatan terlebih dahulu untuk menyampaikan materi public speaking. Jujur saja, waktu dua jam terasa begitu cepat. Karena biasanya untuk workshop, saya bisa membutuhkan 5-7 jam untuk menguji seluruh kemampuan peserta yang hadir. Meski demikian semoga waktu yang terbatas bisa menambah insight mengenai ketrampilan berbicara di depan umum ini.
Sesei kedua diisi oleh Mbak Addien dengan mengajak seluruh peserta praktik bermakeup. Dominasi perempuan di acara ini tentu saja membuat sesi beauty class ini menjadi rame dan penuh antusias.
Baca Juga : Tips Menjadi Narasumber Talkshow di Radio
Ketrampilan Berbicara dan Kecantikan
Jika ditanya mengapa dua hal ini menjadi penting? Rasanya, saya punya begitu banyak jawaban. Meski demikian, secara sederhana saya bisa mengatakan bahwa "cantik" adalah sejatinya perempuan. Suka hal cantik, suka terlihat cantik.
Kecantikan bukan sekedar lihai memoleskan berbagai produk di wajah. Namun bagaimana menyadari kecantikan diri yang diberikan Tuhan dengan segala kelemahan dan kelebihannya, serta merawatnya sebagai bukti rasa syukur.
Dalam kehidupan sosial, tentu saja kecantikan ini diperlukan. Atau lebih tepatnya, percaya diri membawa diri agar terlihat cantik (inside and outside). Ketika kita percaya diri, maka akan mudah mengkomunikasikan ide, gagagsan, opini kepada ruang lain. Baik komunikasi interpersonal maupun di depan publik. Maka di sinilah kecantikan lahir batin juga perlu didukung ketrampilan public speaking.
Saya pribadi meyakini, bahwa setiap orang harus menunjukkan siapa dirinya. Karena kita sudah diberi potensi oleh yang Di Atas, maka tugas kita untuk mengoptimal dan membuat diri kita berguna.
Menurutmu bagaimana?
Sampai bertemu di event selanjutnya...
Post Comment
Post a Comment
You made it all the way here! Thanks for reading. :)
(Untuk meninggalkan komentar, sebaiknya jangan memilih Anonymous agar tidak menjadi brokenlink dan saya hapus.
Tulis saja nama dan url Google/facebook biar lebih aman)