Bagai petir di siang bolong. Itulah yang saya rasakan 7 tahun lalu kala mendengar pertama kali diagnosis penyakit yang diderita abah saya. Selama ini kami sekeluarga hanya tahu kalau abah menderita asma, yang juga menurun kepada saya. Tubuhnya yang ringkih hanyalah salah satu hal yang kami sadari. Itu mengapa ketika abah mengeluh sakit perut, mual dan pusing beberapa tahun terakhir, kami tidak terlalu ambil pusing. Minum obat dan istirahat maka akan membaik.
Tidak bisa dipungkiri, abah memiliki gaya hidup kurang sehat. Setiap harinya beliau duduk berjam -jam menjaga toko di rumah. Kegemarannya makan mie instan hampir setiap hari dilakukan. Meski bukan perokok aktif, namun karena kami berjualan rokok maka tidak jarang abah menghirup asap rokok dari pembeli. Terlebih kami tinggal di pinggir jalan besar yang tentu saja polusi kendaraan sulit dihindari.
Abah Menderita Kanker
Maka, ketika mendengar kabar bahwa abah menderita kanker pankreas kami sekeluarga merasa kaget sekaligus tersadar. Kami berusaha flashback akan kehidupan yang telah lalu. Keluarga saya termasuk jarang sakit. Baru saat itulah pertama kalinya ada keluarga yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Saya sebagai anak tertua dan masih berkuliah tidak banyak membantu kala itu. Namun yang pasti kami sekeluarga berusaha berbagai cara agar abah dapat sembuh. Termasuk dengan memilih jalan operasi.
Proses keluar ruang pemeriksaan dokter telah dilakukan. Operasi menjadi pilihan terakhir. Dengan keterbatasan biaya yang kami miliki, opsi ini menjadi harapan terbaik.
Setelah operasi dilakukan dan abah menjalani rawat jalan selama dua minggu lamanya keadaan membaik. Namun tiba-tiba beberapa bagian tubuhnya membengkak. Mata, kuku dan kulitnya menguning. Hingga suatu saat beliau tidak sadarkan diri.
Sebuah ambulan kami panggil dan membawa abah ke ruang ICU rumah sakit. Dari keterangan dokter, kanker pankreas sudah pada stadium akhir. Kanker sudah menyebar dan sudah sulit disembuhkan. Bahkan saya masih ingat bahwa kemungkinan abah sembuh hanya 10%.
Tentu saja saya sedih. Saya juga bingung, tidak dapat berbuat banyak hal termasuk membantu kondisi keuangan. Seluruh tabungan mama terpakai untuk pembiayaan abah yang jumlahnya hingga puluhan juta. Terlebih dengan kemungkinan sembuh yang sangat kecil.
Senjata yang kami punya tinggal satu, menyerahkan pada Kuasa Tuhan memohon pertolongan dan kesembuhan. Sembari terus berusaha merawat abah dan mencari solusi pembiayaan yang terus bertambah.
Namun, takdir berkata lain. Tepat di tanggal 23 Desember 2012 abah harus pergi selama-lamanya. Jika saya hitung, hanya perlu 2 bulan keadaan keluarga berjungkir balik. Awalnya semua terlihat sehat dan baik- baik saja hingga kemudian kami harus kehilangan kepala keluarga sekaligus kehabisan uang.
Penyakit Kanker Apakah Menurun?
Sebagai anak yang memiliki ayah mengidap kanker tentu menjadi kekhawatiran bahwa penyakit ini dapat diturunkan. Beberapa studi menjelaskan bahwa kanker yang terjadi pada suatu keluarga dapat disebabkan oleh adanya kondisi gen abnormal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Namun faktanya, hanya 5-10% dari total kasus kanker disebabkan oleh gen abnormal yang sudah bermutasi dan diturunkan dalam suatu pola keturunan kanker. Sisanya peluang mengalami kanker masih dipengaruhi oleh faktor risiko kanker yang dialami oleh seseorang. Salah satunya adalah gaya hidup.
Meski begitu, menjaga kesehatan menjadi PR saya. Penyakit kritis seperti jantung, stroke dan kanker tentu menjadi momok bagi siapa saja. Biaya pengobatan sangat mahal dan membutuhkan waktu lama. Kalau hal itu sampai terjadi, tentu akan butuh banyak pengorbanan. #amitamit.
Belajar dari pengalaman di masa lalu, saya mulai menyadari bahwa bersiap itu tidak pernah rugi. Itu mengapa saya mulai mencari tahu mengenai manfaat asuransi kesehatan.
Saya akhirnya menemukan asuransi kesehatan yang memberi perlindungan atas penyakit kritis utama yang paling banyak dialami penduduk Indonesia seperti stroke, serangan jantung, dan kanker. Inilah Flexi CI Protection (Flexi Critical Illness).
Apa Keunggulan Flexi Critical Illness ?
Asuransi kesehatan memang banyak jenisnya. Tapi asuransi yang saya butuhkan adalah asuransi penyakit kritis. Ini adalah safety net atau langkah awal antisipasi jika sampai divonis mengidap penyakit CI (critical illness). Orang tidak ada yang tahu Takdir Tuhan, abah saya menderita kanker, jadi kemungkinan penyakit itu menurun pada saya tentu ada, meski kemungkinannya kecil tapi penting untuk waspada,
Nah, Flexi Critical Illness dapat dirancang sesuai kebutuhan saya dan dapat saya atur sendiri. Asuransi ini memberi perlindungan atas 3+1 penyakit kritis yaitu stroke, jantung, kanker tahap lanjut dan kanker tahap awal dengan nilai perlindungan hingga 2 miliar tanpa cek medis.
Membeli Premi Flexi Critical Illness Secara Online
Membeli premi asuransi Flexi Critical Illness sangatlah mudah. Bahkan kita bisa melakukannya secara online dan cepat. Saya hanya membutuhkan waktu 15 menit mulai dari proses input data, hingga proses pembayaran.
Premi yang saya bayarkan juga sangat terjangkau. Hanya Rp 73.500/tahun dengan nilai perlindungan hingga Rp 50.000.000,-.
Berikut ini adalah proses pembelian premi yang saya lakukan melalui http://ilovelife.co.id/
Mengenal Asuransi Flexi Life
Selain mengenal asuransi kesehatan Flexi Critical Illness, saya mencoba mencari tahu produk asuransi jiwa dari Astra Life, yakni Flexi Life.
Flexi Life adalah asuransi jiwa murni dimana uang pertanggungan dan preminya bisa ditentukan oleh nasabahnya sendiri. Ini dia asuransi jiwa fleksibel, yang sesuai kebutuhan saya.
Flexi Life memiliki banyak kelebihan dibandingkan prosuk asuransi jiwa sejenis. Antara lain :
1. Satu polis seumur hidup ✔️
2. Kita hanya cukup bayar sesuai risiko saat ini atau usia saat mendaftar. ✔️
Contohnya, saya yang berusia 29 tahun tentu memiliki risiko yang lebih kecil dibanding dengan ibu saya yang berusia 57 tahun. Sehingga premi bisa dibayar lebih murah dan disesuaikan dengan risiko hidup setiap tahunnya. Polis bisa otomatis diperpanjang hingga usia 85 tahun.
3. Kita dapat mengubah premi secara online sesuai kebutuhan dan kemampuan. ✔️
Misalnya nih bulan ini bayar Rp 1.000.000/bulan namun karena bulan depan harus bayar sekolah anak jadi bisa menurunkan premi jadi Rp 500.000,-
4. Pembayaran premi dapat dilakukan secara per-bulanan, atau per-tahun. ✔️
5. Perlindungan hingga 5M tanpa cek medis. ✔️
6. Tanpa biaya komisi. ✔️
7. Pembelian dapat dilakukan secara online di website https://ilovelife.co.id/ ✔️
8. Jangka waktu produk (durasi masa berlaku) adalah 1 tahun ✔️
Pada intinya mendaftarkan diri sebagai nasabah pemegang polis asuransi kesehatan maupun asuransi jiwa adalah upaya kita untuk mempersiapkan diri untuk kemungkinan di masa depan. Sekaligus meminimalkan kerugian dari kejadian tak terduga yang mungkin terjadi seperti biaya kecelakaan, dan biaya pengobatan penyakit kritis di rumah sakit.
Dengan memilih Flexi Critical Illness dan Flexi Life kita akan merasa lebih tenang, karena berbagai kelebihan yang ditawarkan termasuk dalam hal fleksibilitas dalam menentukan premi sesuai kebutuhan dan kemampuan. Karena kita tidak pernah tahu, semakin bertambahnya usia kebutuhan hidup kita juga bertambah. Premi yang fleksibel membuat kita tidak merasa terbebani.
Saya berdoa semoga kita semua selalu diberi kesehatan dan keselamatan. Jika kamu ingin mengendalikan risiko masa depan dengan memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa melalui Flexi Critical Illness dan Flexi Life kamu dapat mendaftarkan diri dan melakukan pembelian premi secara online, dan masukkan referral code BLOGSARA94
Semoga informasi ini bermanfaat buatmu ya...
Referensi
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/sebesar-apa-pengaruh-faktor-keturunan-kanker/
Duh..tulisan ini mengingatkanku saat kakak terkena kanker payudara dan akhirnya dipanggil kepangkuan-NYA. Sayangnya saat itu blm kami tahu ttg asuransi jiwa ini..hiks..
ReplyDeleteLah preminya murce sangat ini kak. Wah zaman now dengan pembelian premi yang terjangkau semakin banyak yang aware nih terhadap asuransi ya
ReplyDeleteSama halnya, almarhum emak saya juga terpapar asap rokok dan asap dapur. Namun memang itulah kenyataan hidup. Sekarang kita yang mungkin lebih bisa aware dengan kesehatan bisa meningkatkan status kesehatan diri sendiri dan keluarga agar lebih baik, termasuk menyiapkan dana untuk berobat.
ReplyDeleteTernyata banyak juga ya manfaat dari Flexi Critical Illness dan Flexi Life ini. nice info banget mba
ReplyDeleteSedih banget Mbak pas baca Abahnya mbak Neyriza berpulang. Apalagi kalau tahu orangtua kita mengidap PTM layaknya kanker, jantung dll. Adanya Flexi life ini setidaknya bisa beri tiap orang rasa tenang soal dana kesehatan.
ReplyDeleteAsuransi memang penting apalagi aauransi kesehatan, tapi semoga kita selalu dalam keadaan sehat
ReplyDeleteMasha allah ka alhamdulillah semua bisa terlewati dan bisa ditulis seperti ini untuk jadi pelajaran buat kita semua ..
ReplyDeleteBila premi per-bulannya berbeda, hitung-hitungannya pun akan berbeda pula di akhirnya yaa..
ReplyDeleteAku pernah banget niih...awal-awal semangat menabung di asuransi, namun makin lama, makin banyak keperluan dan ternyata aku menyadari, kemampuan kami tiap bulan tidaklah sama.
Asuransi flexi nih kayak paham ya kondisi dilapangan bagaimana. Jadi dana preminya mengikuti kemampuan kita. Bener2 felxi. Ga ngeberatin. Cuma yaa hasil akhir sesuai dengan yg kita tabung.
ReplyDeleteKalau bisa mengatur premi sesuai kebutuhan menyenangkan ya Mba
ReplyDeletejadi enak kitanya, semoga kita dijauhkan dari penyakit berbahaya aamiin