"Apakah penampilan saya terlalu buruk?"
"Apakah materi terasa membosankan?"
"Apakah saya orang yang menyebalkan?"
Pernahkah kamu merasa tidak dihargai audiens, saat presentasi di kantor atau di kampus? Selain bikin tidak semangat, hal ini juga membuat penampilan jadi asal-asalan. Dan akhirnya menurunkan percaya diri dipenampilan selanjutnya. "Toh, juga gak diperhatikan. Kenapa harus tampil dengan oke?"
Mengapa hal ini bisa terjadi? Apakah ini berarti audiens membenci presentasi kita?
Yuk, kita coba cari tahu apa kemungkinan penyebabnya.
1. Jarang berinteraksi dengan teman-temanmu.
Sehingga tidak terjalin kedekatan emosional. Atau parahnya, kamu adalah pribadi yang menyebalkan. Kasarnya begini, selama ini kawan atau kolegamu mungkin menganggapmu tidak penting, maka ketika kamu tampil di depan, kehadiranmu dianggap tidak cukup penting juga.
Butuh usaha lebih keras untuk mengubah impresi audiens. Tapi tetap bisa dilakukan, yang paling mudah adalah dengan menggunakan pakaian yang berbeda dengan kebiasaan. Minimal, secara visual kamu bisa mencuri perhatian.
2. Penampilan presentasimu membosankan.
Presentasi dalam format acara edukasi atau bisnis bisa menjadi rutinitas. Karena dianggap biasa, maka tidak perlu tampil istimewa. Beberapa orang mungkin tidak tertarik untuk meningkatkan communication skillnya. Maka, dengan penampilan volume suara yang terlalu lirih, bicara monoton, sampai postur tubuh yang terlihat kaku atau kikuk, akhirnya menjadi kebiasaan yang meninggalkan kesan membosankan bagi para audiens.
Baca Juga : Belajar Presentasi dari Seo Dal Mi di Drama Korea Start Up
3. Tidak fokus pada audiens yang hadir.
Postur adalah salah satu bahasa tubuh yang harus kita jaga. Agar telihat percaya diri, seseorang harus berdiri tegak, menjaga ekspresi wajah tersenyum semangat, serta menggunakan gestur pendukung agar terdengar meyakinkan.
Tapi tidak semua orang menganggap hal ini penting. Lihat saja yang sering terjadi. Selama public speaking, tubuhmu lebih condong membelakangi audiens karena sibuk membaca slide presentasi. Atau fokus pada materi print out yang kamu pegang. Selain terlihat monoton, kamu juga tidak menjaga eye contact dengan audiens.
Sebagai presenter kamu tidak menganggap audiens ada, maka audiens juga tidak menganggapmu hadir untuk mereka.
4. Materi yang disampaikan tidak menarik.
Presentasi memasukan kekuatan vokal, visual dan verbal. Meski verbal adalah elemen terkecil yang meninggalkan kesan, bukan berarti lalu dianggap remeh dan dilupakan. Bisa saja materi yang disampaikan bertele- tele, terlalu lawas, tidak ada WOW Moment, atau memang tidak relate dengan audiens. Sehingga, audiens merasa tidak memiliki ketertarikan dan kepentingan untuk mendengar lebih jauh.
5. Menampilkan slide dokumen dan bukan slide presentasi.
Pernah melihat dosen memaparkan materi kuliah berupa slide yang panjang lebar dan full of text? Ini bukanlah slide presentasi, melainkan slide dokumen.
Slide dokumen bertujuan memaparkan hal penting secara menyeluruh. Sedang slide presentasi fokus pada poin- poin penting saja.
Slide dokumen sering kali minim estitika. Bukan hanya penuh teks berukuran kecil tapi juga tidak ada gambar pendukung.
Bagi audiens, slide dokumen membuat mereka harus membaca materi, sehingga apa yang disampaikan presenter tidak lagi penting
Baca Juga : Rumus Berbicara Efektif
6. Tidak ada interaksi
Presentasi adalah aktivitas komunikasi. Maka, penting untuk melibatkan audiens dalam kegiatan tersebut agar komunikasi yang berlangsung bersifat 2 arah. Beri kesempatan audiens untuk berpendapat, bertanya, atau memberi tanggapan, tidak melulu menunggu sesi tanya jawab berlangsung.
Selain 6 hal di atas, adakah hal lain yang membuat audiens malas mendengarkanmu saat presentasi?
Post Comment
Post a Comment
You made it all the way here! Thanks for reading. :)
(Untuk meninggalkan komentar, sebaiknya jangan memilih Anonymous agar tidak menjadi brokenlink dan saya hapus.
Tulis saja nama dan url Google/facebook biar lebih aman)